Selasa
26 November 2024 | 7 : 31

Jaga Kearifan Lokal, DPC Sidoarjo Visualkan Aktifitas Mencari Kupang dalam Tetarian

pdip-jatim-tari-kupang-darjo-1

SIDOARJO – Ada kearifan lokal yang coba diangkat dan dijaga kelestariannya oleh kader-kader Banteng Sidoarjo. Yakni tetarian yang menggambarkan aktifitas keseharian penduduknya yang berprofesi sebagai petambak.

Adalah Tari Kupang, salah satu tetarian tradisional tersebut, yang ditampilkan ke publik, saat DPC PDI Perjuangan Sidoarjo menggelar Musyawarah Anak Cabang (Musancab) serentak beberapa hari lalu.

Dengan letak geografis berbatasan dengan Selat Madura, memang banyak penduduk Kabupaten Sidoarjo yang berprofesi sebagai petambak.

Secara filosofis, tari kupang terinspirasi dari seorang istri nelayan yang membantu suaminya di sungai dekat laut, mencari binatang kupang (semacam kerang kecil), membersihkan, kemudian memasaknya.

“Tarian ini memang terinspirasi dari rutinitas masyarakat pesisir yang sebagian besar berprofesi sebagai petambak bandeng, udang, dan kupang,” jelas Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo Sumi Harsono saat di kantor DPC kepada reporter media ini, Senin (31/5/2021).

Dari rutinitas sehari-hari inilah, sebut Sumi, kemudian muncul inspirasi berupa tari-tarian. Seni gerak indah ini pun jadi sarana hiburan bagi masyarakat sekitar, di tengah kesibukan dalam menjalani kesehariannya.

“Kupang itu salah satu budidaya yang menjadi pundi-pundi masyarakat di Sidoarjo, selain bandeng, serta udang,” terang Sumi.

Gerakan tarian ini menggambarkan seorang istri nelayan sedang mencari kupang. Di tangan setiap penari ada bakul kecil yang dihiasi pita emas.

Ketua DPC PDI Perjuangan Sidoarjo Sumi Harsono.

Tarian ini dimulai dengan gerakan menyelam, lalu menggoyang-goyangkan bakul yang seolah berhasil menjaring banyak kupang.

Salah satu penari Tari Kupang, Mega, mengatakan dalam kondisi sebelum pandemi, seharusnya tarian ini dilakukan banyak penari.

Namun karena kondisi pandemi dan masih harus memperhatikan protokol kesehatan, maka jumlah penari yang terlibat dibatasi.

“Sebetulnya tari kupang ini bisa dilakukan banyak penari. Bisa lima, bisa sepuluh penari, bahkan lebih. Tapi karena masih pandemi, saat ini kami lakukan berdua,” ungkapnya, sambil berharap pandemi segera berlalu agar tarian ini bisa menampilkan lebih banyak penari. (yols/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...