Senin
25 November 2024 | 11 : 45

Prokes Ketat, Rangkaian Acara Bulan Bung Karno di Kota Blitar Lebih Padat dan Panjang

pdip-jatim-bbk-pekan-budaya-virtual-310521-1

BLITAR – Rangkaian kegiatan untuk merayakan Bulan Bung Karno (BBK) di Kota Blitar tahun ini, akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemkot Blitar bakal menggelar Pekan Budaya secara virtual karena pandemi Covid-19 belum mereda.

Oleh sebab itu, pelaksanaan kegiatan nanti akan dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) secara ketat sebagai upaya antisipasi penyebaran Covid-19.

Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, peringatan Bulan Bung Karno akan dilaksanakan secara sederhana. Namun tidak mengurangi makna dan tujuan dari kegiatan tersebut.

Baca juga: Kader PDI Perjuangan Bangga Disebut Kader Desa

“Tahun ini, rangkaian acara keseluruhan akan kita mulai pada 31 Mei sampai dengan 3 Juli nanti. Artinya, rangkaian acara akan lebih padat dan panjang ketimbang tahun kemarin,” kata Santoso, Senin (31/5/2021).

Sesuai jadwal, peringatan Bulan Bung Karno akan dibuka sekitar pukul 19.00 WIB, Senin (31/5/2021) dengan acara Macapatan Malam Tirakatan Hari Lahir Pancasila yang akan dilaksanakan di Balai Kesenian Istana Gebang, Jalan Sultan Agung, Sananwetan, Kota Blitar.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yakni Pekan Kebudayaan Nasional menjadi Pekan Kebudayaan Daerah yang akan digelar secara virtual melalui media sosial.

Pemkot Blitar juga akan mengisinya dengan pagelaran seni yang nantinya akan dilaksanakan di Gedung Kesenian Aryo Blitar, mulai 7 hingga 13 Juni mendatang.

“Sengaja kita laksanakan secara virtual melalui media sosial, agar tidak terjadi kerumunan masyarakat. Pagelaran itu nantinya akan diisi dengan berbagai kesenian daerah, seperti parade seni tari, musik, teater, dan wayang orang,” jelasnya.

Selain menampilkan beragam acara yang bernuansa seni dan budaya, Pemkot Blitar juga akan memasukkan agenda-agenda keagamaan dalam peringatan Bulan Bung Karno. Antara lain, Semaan Al-Quran dan Pembacaan Doa Lintas Agama.

Namun, pada masa Pandemi Covid-19 ini terdapat beberapa tradisi yang akan ditiadakan. Yakni, bedah pusaka diiringi pawai lampion, kenduri seribu tumpeng, dan kirab gunungan lima.

Sebab, dalam kegiatan ini biasanya mengerahkan lebih dari 100 orang, sehingga berpotensi terjadi kerumunan massa.

Perlu diketahui, tradisi Bulan Bung Karno di Kota Blitar digelar sejak 2000 lalu. Bahkan, pada tahun 2015 tradisi ini juga sempat dihadiri Presiden Joko Widodo yang pada saat itu menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional.

Di bulan Juni ini, terdapat tiga peristiwa besar yang akan digelar. Yaitu 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, 6 Juni sebagai hari lahir Bung Karno dan 21 Juni Bung Karno meninggal dan dikebumikan di Kota Blitar. (arif/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...