MALANG – Ketua Umum Dekopin, Dr. Sri Untari Bisowarno mendorong koperasi dan UMKM bekerjasama dengan pelaku usaha market-plus. Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, kerjasama antara koperasi, UMKM dan platform jual beli online seperti Bukalapak, Lazada, Tokopedia dan lainnya menjadi langkah konkret mengembangkan usaha.
“Saya berharap di seluruh pelosok kabupaten Blitar musti memanfaatkan webinar ini, follow-upnya, bagaimana Bukalapak bisa bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Blitar, c.q dinas koperasi didampingi Dekopinda Kabupaten Blitar, untuk mendorong koperasi-koperasi yang punya UMKM untuk masuk ke platform Bukalapak dengan baik,” kata Sri Untari, Kamis (16/7/2020).
Ajakan itu pun sudah dia sampaikan secara terbuka dalam webinar “Peningkatan Peran Koperasi dalam Mengembangkan UMKM Berbasis Koperasi” yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Blitar, sehari sebelumnya.
Menurut Untari, selaku Ketua Umum Dekopin, ririnya akan memperjuangkan koperasi untuk diberi keleluasaan dalam mengembangkan usahanya. Para pelaku ekonomi, tambah Untari, harus punya saling pengertian.
“Kami Dekopin ingin membangun MoU dengan Bank Indonesia. Salah satu tujuannya mendorong BI membatasi sistem kredit yang kecil-kecil. Bank-bank besar kita dorong mengambil kreditnya yang besar, yang 25 juta ke atas. Kalau kredit kecil, biarlah koperasi yang mengurusnya,” ujarnya.
Perempuan yang juga menjabat Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jatim ini mengingatkan bahwa secara undang-undang pelaku usaha ada tiga: koperasi, BUMN, dan pelaku usaha swasta. Menurutnya, BUMN dan pelaku usaha swasta sudah mendapatkan fasilitas dan proses yang luar biasa banyak dari pemerintah.
“Sementara koperasi belum. Koperasi belum diperbolehkan ikut tender pemerintah. Padahal, sudah banyak koperasi yang sudah besar. Ini nanti yang akan kami perjuangkan. Akan kami bicarakan dengan teman-teman di DPR RI,” kata dia.
Untari juga mengingatkan, bahwa untuk mencapai sila kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” perlu diperlukan semangat usaha dengan sifat kekeluargaan. Akan tetapi, tambahnya, kekeluargaan itu bukan nepotisme.
“Kalau platform-platform ini bisa bekerjasama dengan koperasi. Bisa mengembangkan usaha secara bersama-sama. Andai UMKM-UMKM ini tidak sekadar jadi suplier, tetapi juga menjadi anggota platform tersebut, akan dahsyat sekali dampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat,” katanya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS