Rabu
14 Mei 2025 | 5 : 50

Di Tengah Tantangan dan Gejolak, Pancasila Terbukti Persatukan Bangsa

pdip-jatim-ahmad-basarah-wasekjen

JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengingatkan bahwa Pancasila sebagai landasan filosofi negara telah terbukti mempersatukan bangsa Indonesia dari berbagai tantangan dan gejolak.

“Karena itu, bangsa Indonesia merayakan peringatan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni,” kata Basarah, di Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Basarah menyebutkan, penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila sekaligus sebagai hari libur nasional, berdasarkan Keppres Nomor 24 tahun 2016. “Keputusan Presiden Jokowi ini memiliki dasar pijakan historis dan yuridis yang jelas,” jelasnya.

Baca juga: Sambut 1 Juni, PDIP: Momen Kembalikan Roh dan Jiwa Pancasila

Menurut Wakil Ketua MPR RI ini, dasar historis dan yuridis Harlah Pancasila, antara lain, pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) 29 Mei hingga 1 Juni 1945 dengan agenda tunggal khusus membahas tentang apa dasar negara Indonesia jika merdeka kelak.

Dia mengungkapkan, Bung Karno sebagai anggota BPUPK untuk pertama kalinya di depan sidang BPUPK pada 1 Juni 1945 menyampaikan pandangan dan gagasannya tentang lima prinsip atau dasar bagi Indonesia merdeka, yang disebut Pancasila.

Pidato Bung Karno tanggal 1 Juni 1945 tersebut, ujar Basarah, telah diterima secara aklamasi oleh seluruh peserta sidang BPUPK.

Terkait peringatan 1 Juni sebagai Harlah Pancasila, Basarah dalam acara Lingkar Dialog Pancasila di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (27/5/2019) mengatakan, Pancasila merupakan ideologi yang dinamis.

Oleh karena itu, Pancasila berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Namun, tetap berlandaskan pada falsafah dasar yang terangkum dalam Pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945.

Basarah menegaskan, Pancasila bukan ideologi tertutup. “Yang dimaksud ideologi tertutup adalah ideologi dogmatis yang tak bisa didiskusikan lagi, contohnya seperti komunisme,” terang dia.

Lalu, lanjut Basarah, Pancasila juga bukan merupakan ideologi terbuka yang penafsirannya dilepaskan pada “pasar bebas” pemikiran. Sebab, ideologi yang terlalu terbuka bisa mencabut ideologi tersebut dari “roh” atau falsafah dasarnya.

“Dulu rezim Orde Baru pernah menafsirkan Pancasila menurut tafsirannya sendiri, dengan mencabut Pancasila dari Philosophische Grondslag-nya, yakni Pidato Bung Karno 1 Juni 1945,” sebut Basarah.

Acara Lingkar Dialog Pancasila sendiri diselenggarakan PDI Perjuangan dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945- 1 Juni 2019. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Bupati Rijanto Jenguk Lansia Korban Keracunan Massal Kolak Kacang Ijo

BLITAR – Bupati Blitar, Rijanto bersama Ketua TP PKK Kabupaten Blitar, Ny. Ninik Rijanto, menjenguk korban ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan Minta Pemkab Malang Bijak Sikapi Kritik Soal KEK Singhasari

MALANG – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang Abdul Qodir turut angkat bicara soal kritik keras ...
EKSEKUTIF

Penuhi Permintaan Industri, Wabup Antok Jelaskan Program Pelatihan Kerja Pemkab untuk Lulusan SMA/SMK

NGAWI – Pemerintah Kabupaten Ngawi telah menyiapkan pelatihan kerja untuk lulusan SMA dan SMK. Hal itu disampaikan ...
KRONIK

Besok PUIC Resmi Dibuka, Puan Bangga Bisa Pertemukan Parlemen-parlemen Negara OKI

JAKARTA – Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau konferensi Persatuan Parlemen negara-negara yang ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Dampingi Sri Rahayu Monev Pembangunan Jembatan Gantung di Kecamatan Sendang

TULUNGAGUNG – Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung mendampingi Ketua ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Ipuk Minta Calon Jemaah Haji Doakan Kesejahteraan Banyuwangi

BANYUWANGI – Sebanyak 752 calon jemaah haji (CJH) asal Banyuwangi dari kelompok terbang (kloter) 42 dan 43 resmi ...