Rabu
14 Mei 2025 | 4 : 16

Selesaikan Tumpang Tindih Pemanfaatan Lahan, Jokowi Luncurkan Kebijakan Satu Peta

pdip-jatim-jokowi-satu-peta

JAKARTA  – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Geoportal Kebijakan Satu Peta dan Buku Kemajuan Infrastruktur Nasional, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Menurut Jokowi, semakin sering ke lapangan, dirinya semakin tahu dan sadar, bahwa di Indonesia terlalu banyak tumpang tindih pemanfaatan lahan.

Ini menjadi salah satu masalah yang menonjol dan dia rasakan saat memantau pembangunan proyek-proyek infrastruktur selama empat tahun terakhir.

Contohnya di Kalimantan, terdapat 19,3 persen tumpang tindih pemanfaatan lahan, bahkan sampai urusan tumpang tindih di perbatasan-perbatasan desa atau kecamatan.

Oleh sebab itu, dia berharap dengan Kebijakan Satu Peta (one map policy) yang diluncurkannya, masalah tumpang tindih pemanfaatan lahan ini bisa diselesaikan.

“Saya semakin sadar negara kita terlalu banyak tumpang-tindih pemanfaatan lahan, di mana-mana urusannya itu. Dengan one map policy ini kami harapkan tumpang-tindih ini bisa selesai,” katanya.

Menurutnya, Kebijakan Satu Peta ini sudah lama disiapkan. Oleh karena itu dia menghargai dan sangat mengapresiasi upaya-upaya dalam mempercepat kebijakan ini.

Selain bisa menyelesaikan tumpang tindih pemanfaatan lahan, menurutnya, dengan Kebijakan Satu Peta akan membuat perencanaan pembangunan bisa lebih akurat. Bukan hanya berdasarkan data tetapi juga berdasarkan peta yang detail.

“Membangun irigasi misalnya, bendungannya ada di mana, irigasinya harus lewat mana, akan ketahuan semuanya. Begitu juga kepemilikan konsesi-konsesi akan kelihatan semuanya,” jelasnya.

Dia menyebut, Kebijakan Satu Peta ini bertahun-tahun tidak terealisasi, karena terlalu banyak kepentingan-kepentingan dan ketakutan-ketakutan, serta kekhawatiran-kekhawatiran.

“Kalau saya enggak khawatir. Saya perintahkan sudah dua tahun ini. Nama-namanya akan kelihatan semuanya nanti, tapi yang bisa buka hanya saya,” ucap Jokowi seraya mengatakan, ke depan juga dengan adanya peta digital ini, tidak perlu lagi ada izin lokasi.

Presiden menegaskan, pemerintah sudah berkomitmen Kebijakan Satu Peta ini harus jalan. Dia mengaku malu, kalau di era big data seperti sekarang ini, belum ada Kebijakan Satu Peta.

Kini dengan adanya Kebijakan Satu Peta, Jokowi menginginkan akan ada satu standar, satu referensi. Tidak seperti sekarang ini, satu kementerian punya peta sendiri.

“Satu referensi, satu basis data, dan satu geoportal, yang intinya agar tidak ada tumpang tindih, agar ada kepastian, agar ada kejelasan, dan ada konsistensi kita dalam membangun negara ini,” tegasnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Angka Kasus DBD Meningkat Tajam, DPRD Kota Malang Minta Dinkes Perkuat Mitigasi

MALANG – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang menyoroti tren meningkatnya angka kasus demam berdarah dengue (DBD) ...
HEADLINE

Soroti Dugaan Pungli PPDB, Deni Wicaksono Minta Dindik Jatim Awasi Ketat

SURABAYA – Laporan masyarakat terkait dugaan pungli di SMA/SMK jelang penerimaan peserta didik baru di Jawa Timur ...
KRONIK

Kisah Haru Dulhari, Tunaikan Ibadah Haji Setelah Jualan Koran Selama 15 Tahun

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, kembali melepas 391 jamaah haji Banyuwangi dari kelompok terbang ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Rijanto Jenguk Lansia Korban Keracunan Massal Kolak Kacang Ijo

BLITAR – Bupati Blitar, Rijanto bersama Ketua TP PKK Kabupaten Blitar, Ny. Ninik Rijanto, menjenguk korban ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan Minta Pemkab Malang Bijak Sikapi Kritik Soal KEK Singhasari

MALANG – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang Abdul Qodir turut angkat bicara soal kritik keras ...
EKSEKUTIF

Penuhi Permintaan Industri, Wabup Antok Jelaskan Program Pelatihan Kerja Pemkab untuk Lulusan SMA/SMK

NGAWI – Pemerintah Kabupaten Ngawi telah menyiapkan pelatihan kerja untuk lulusan SMA dan SMK. Hal itu disampaikan ...