Selasa
14 Januari 2025 | 9 : 13

Resolusi Jihad, Makna di Balik Penetapan Hari Santri Nasional

pdip-jatim-hari-santri-gasibu-bandung

HARI ini, 22 Oktober 2018, diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015.

Santri biasanya merujuk pada seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam pada sebuah pesantren dalam kurun waktu tertentu, tergantung tingkat pendidikan. Pesantren memberikan berbagai ilmu kepada muridnya, dan tak hanya ilmu agama.

Di pesantren modern seperti Gontor di Ponorogo, para santri bahkan terbiasa berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Menurut Harian Kompas edisi 22 Oktober 2015, santri tak hanya merujuk pada komunitas tertentu, tetapi merujuk mereka yang dalam tubuhnya mengalir darah Merah Putih dan tarikan napas kehidupannya terpancar kalimat La ilaha illa Allah.

Hari Santri pun menjadi milik umat Islam Indonesia secara keseluruhan. Namun, mengapa 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional?

Menurut laman Setkab.go.id yang dikelola Sekretariat Kabinet, penetapan tanggal itu berdasarkan perjuangan dan seruan dari KH Hasyim Asy’ari. Beliau dikenal sebagai pendiri dan sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki peran signifikan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Peran ini begitu terlihat pada 21 dan 22 Oktober 1945, saat pengurus NU se-Jawa dan Madura menggelar pertemuan di Surabaya. Pertemuan dilakukan untuk menyatakan sikap setelah mendengar tentara Belanda berupaya kembali menguasai Indonesia dengan membonceng Sekutu.

Resolusi itu disampaikan kepada pemerintah dan umat Islam Indonesia untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Hasilnya, resolusi ini membawa pengaruh yang besar.

Menurut laman KPS.go.id yang dikelola Kantor Staf Presiden, dampak besar terasa setelah KH Hasyim Asy’ari menyerukan resolusi itu.

Rakyat dan santri kemudian melakukan perlawanan sengit dalam pertempuran di Surabaya. Banyak santri dan massa Nahdliyin yang aktif terlibat dalam pertempuran ini.

Resolusi tersebut berhasil memberi energi dan semangat patriotisme yang sangat dahsyat kepada umat Islam pada saat itu.

Arek-arek Suroboyo terbakar semangatnya. Bung Tomo juga tambah membakar semangat dari mereka.

Hingga akhirnya, perjuangan itu menewaskan pimpinan Sekutu, Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby. Mallaby tewas dalam pertempuran yang berlangsung pada 27-29 Oktober 1945. Hal inilah yang memicu pertempuran 10 November 1945.

Oleh sebab itu, penetapan Hari Santri diharapkan tidak mengurangi, apalagi menafikan, nilai heroisme dan patriotisme tokoh-tokoh lain yang telah menorehkan sejarah dan peristiwa historik yang lain apalagi santri yang berperan besar.

Sebagai tindak lanjut dari penetapan Hari Santri, pemerintah dan santri berharap ada sinergi yang mendorong komunitas santri ke poros peradaban Indonesia yang lebih baik. Negara pun memberi ruang proporsional bagi santri untuk berekspresi.

Momentum Hari Santri Nasional diharapkan menjadi dasar kepada santri terus berbenah dan meningkatkan kualitas santri. (kompas)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Sebaran PMK di Jember Meluas, Ketua Komisi B Desak Status KLB

JEMBER – Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak di Jember semakin bertambah. Dari ...
KABAR CABANG

Kerja Bakti Marakkan HUT ke-52, Banteng Bendul Merisi Tunjukkan Semangat Gotong Royong

SURABAYA – Memperingati Hari Ulang Tahun ke-52 PDI Perjuangan, kader banteng bersama warga RW 12 Bendul Merisi ...
KRONIK

Penyebar Koin Jagat Diburu Polisi, Wali Kota Eri: Bikin Resah Surabaya

SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, tegas mengecam fenomena berburu koin jagat di Surabaya. Ia bercerita, ...
KRONIK

Dukung Makan Bergizi Gratis, Pemkot Surabaya Siap Gelontorkan 1 Triliun

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya siap menggelontorkan dana 1 triliun untuk mendukung pelaksanaan ...
EKSEKUTIF

Wabup Malang Terima Penghargaan Terbaik IX Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) se-Jatim

MALANG – Penghargaan diukir oleh Pemerintah Kabupaten Malang di bawah kepemimpinan duet kader PDI Perjuangan Bupati ...
KABAR CABANG

Rayakan HUT Partai, PAC Sukomanunggal Bagikan Sembako kepada Difabel dan Warga Kurang Mampu

SURABAYA – Dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDI Perjuangan, Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP ...