PROBOLINGGO – Dukungan terhadap pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di daerah terus mengalir. Selain ada sejumlah partai pendukung, kini kalangan Nahdliyin Kabupaten Probolinggo menyatakan sikap mendukung Jokowi-JK.
Ketua NU Kabupaten Probolinggo, KH. Syaiful Hadi mengungkapkan, warga NU menyatakan sikap dukungan terhadap pasangan Jokowi-JK, karena ada PKB sebagai salah satu partai pendukung. “PKB itu kan partainya wong NU. Jadi wajar kalau warga NU mendukung kandidat pasangan Jokowi-JK,” kata KH. Syaiful Hadi kepada wartawan, Kamis (22/5/2014) lalu.
Hanya, KH. Syaiful Hadi berpesan, jika dukungan tersebut merupakan sikap personal masing-masing warga NU, atau tidak membawa unsur kelembagaan. Karena, menurut dia, sudah jelas NU sendiri tidak boleh terlibat dalam politik praktis.
Dukungan warga NU terhadap juga pasangan Jokowi-JK pada Rabu (21/5/2014) juga disampaikan KH Hasyim Muzadi. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengaskan dukunganya kepada pasangan yang diusung 4 partai ini pada Pemilu Presiden 2014.
“Tempo hari saya menyatakan sebelum selesainya pasangan capres-cawapres bahwa saya akan memilih capres-cawapres manapun yang ada tokoh NU-nya. Ternyata sekarang yang ada adalah pasangan Jokowi-JK. Maka saya harus konsekuen terhadap apa yang saya katakan yakni saya memilih Jokowi-JK,” katanya di Jakarta.
Menurut dia, keputusannya itu tidak semata-mata fanatisme ke-NU-an, tapi karena realitas masyarakat Muslim di Indonesia kebanyakan warga NU, dan NU telah membuktikan sikap kebangsaan sepanjang sejarah Indonesia.
Senada, Wakil Ketua Dewan Syura PKB Ali Maschan Musa mengungkapkan, PKB sudah menggalang dukungan ke sejumlah Badan Otonom (Banom) NU yang menyatakan solid mendukung pencalonan pasangan yang diusung poros koalisi PDI Perjuangan, Jokowi-JK.
“Kemarin kita sudah bicara dengan NU. Di situ, semua Banom seperti GP Ansor, Fatayat, dan lain-lain, sudah merapat ke kami semua,” kata Ali Maschan di gedung MPR/DPR, Rabu (21/5/2014).
Dia mengakui, memang tidak mudah menyatukan suara warga Nahdliyin. Namun, dirinya yakin bahwa dengan menjaring suara NU secara struktural, maka dukungan kepada Jokowi-JK tidak akan terpengaruh.
“Apalagi Pak JK adalah mustasyar (dewan penasihat) NU. Sekarang dari dua calon itu, cuma kubu Jokow-JK kan yang ada NU-nya. Jadi basis massa di bawah pun saya rasa akan ke sana,” kata anggota Komisi VII DPR RI ini. (sa/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS