MADIUN – Dua tempat usaha makanan tradisional di Kota Madiun didatangi Cawagub Puti Guntur Soekarno, Rabu (6/6/2018). Jajanan oleh-oleh yang jadi ikon Kota Madiun itu, yakni madumongso, dan roti bluder Cokro
Dua oleh-oleh dari Madiun itu menjadi buruan para pelancong saat datang di “Kota Gadis” ini, selain brem, lempeng, dan sambel pecel.
“Madumongso merupakan ikon jajanan khas Madiun yang harus dipertahankan. Produk UMKM makanan khas ini juga harus ada penguatan dari pemerintah,” kata Mbak Puti.
Salah satu usaha mikro kecil menengah (UMKM) madumongso khas Kota Madiun yang didatangi Mbak Puti, yakni Madumongso Eka Rasa di Jalan Trimulyo 12, Kota Madiun.
Saat mendatangi rumah industri pembuatan makanan ringan berbahan dasar ketan hitam, Puti langsung disambut hangat pemiliknya, Ibu Sumadi (75). Mbak Puti pun diajak ke dapur pembuatan Madumongso mulai dari yang masih proses fermentasi.

Ketika melihat proses pembungkusan Madumongso menggunakan kertas minyak warna-warni, Mbak Puti yang didampingi Cawali Madiun Inda Raya, turut membantu karyawan dalam membungkus Madumongso sebelum dikirim ke pemesan.
Produksi madumongso di Ramadan dan Lebaran, sebut Puti, mengalami peningkatan seiring banyaknya permintaan.
Menurutnya, Ramadan dan Lebaran adalah momen yang mampu meningkatkan penjualan produk-produk UMKM di Madiun.
Cucu Bung Karno ini menyebutkan, program unggulan pasangan Cagub-cawagub Jatim Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yakni Superstar (Sentra UMKM dan Pemberdayaan Bisnis Start Up) sangat cocok dan tepat dalam pengembangan UMKM.
Dengan program tersebut pihaknya bersama Gus Ipul bertekad membawa pengusaha yang bergerak di bidang UMKM naik tingkat ke level lebih tinggi.
“Syarat agar UMKM kreatif bisa naik kelas itu antaranya, riset pasar, permodalan, teknologi, dan kualitas SDM. Semua syarat itu telah kami siapkan melalui program Superstar,” terangnya.

Untuk permodalan, pihaknya telah menyiapkan program pinjaman murah, baik berkonsep konvensional maupun syariah. “Kalau disetarakan bunga, pasti di bawah yang ada saat ini karena kami akan kolaborasi khusus dengan perbankan bikin paket pinjaman UMKM kreatif,” ungkap Puti.
Terkait teknologi, lanjut Puti, UMKM perlu difasilitasi agar kerjanya efektif dan efisien. Ada teknologi tepat guna dengan menggandeng SMK.
“Kami akan berikan fasilitasi teknologi ini,” terang dosen tamu Kokushikan University Jepang ini.
Sementara, Ibu Sumadi mengaku selama bulan puasa hingga lebaran telah memproduksi 3 ton madumongso. Hal ini telah dipersiapkannya jauh hari agar bisa tetap memenuhi kebutuhan pasar yang meningkat.
“Syukur alhamdulillah, harga bahan bakunya masih stabil sejak awal puasa. Mudah-mudahan Ibu Puti terus memperhatikan kami para pengusaha kecil ini,” harapnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS