TRENGGALEK – Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Puti Guntur Soekarno menyaksikan pemecahan rekor dunia Museum Rekor Indonesia (MURI) oleh 2.797 barongan di Stadion Menak Sopal, Trenggalek, Kamis (31/5/2018).
Pemecahan rekor tersebut dilakukan Taruna Merah Putih (TMP) Jawa Timur bersama seniman barongan yang didominasi dari Trenggalek dengan didukung dari Kediri, Tulungagung, Blitar dan Ponorogo.
Menurut Puti, Parade Rampak Barong yang digelar TMP itu sangat bagus. Menurutnya, kesenian itu harus tetap dilestarikan, karena sebagai bentuk kebudayaan dari tiap daerah.
“Rampak Barong di Trenggalek ini merupakan potensi kebudayaan Indonesia yang bisa menjadi potensi wisata. Ini harus dijaga dan dilestarikan,” ucap Puti.
“Terutama sekarang di saat kita memperingati hari lahirnya Pancasila. Kita juga harus mengetahui menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia,” tambah dia.
Parade Rampak Barong juga dihadiri Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah, dan Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi. Hadir juga jajaran pengurus DPC PDIP Trenggalek, serta pengurus PDIP sekitar Trenggalek.
Ketua TMP Jawa Timur Mochamad Nur Arifin mengatakan pemecahan rekor dunia MURI ini bagian upaya organisasi sayap PDI Perjuangan yang dipimpinnya dalam menghargai dan berupaya melestarikan warisan seni-budaya bangsa.
“Kita berupaya melestarikan budaya. Pelestarian rekor MURI ini sendiri bagian cara sekaligus apresiasi untuk seniman yang dengan setia menjaganya, menjaga seni barongan. Dengan pemecahan rekor ini akan lebih tertanam rasa bangga sehingga lebih semangat lagi menjaga dan melestarikannya,” kata Arifin.
Gelaran rekor dunia MURI ini, jelas Pelaksana tugas (Plt) Bupati Trenggalek ini, juga menjadi bagian wujud dukungan untuk pemenangan pasangan Cagub-cawagub Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno dalam Pilkada Jawa Timur 27 Juni 2018.
Menurutnya, memenangkan cucu proklamator kemerdekaan RI tersebut, menjadi semangat sekaligus harga mati mereka yang muda dan tergabung dalam TMP.
“Ada latar belakang dukungan untuk Gus Ipul-Mbak Puti, yakni dukungan ulama. Seperti halnya saya bisa menjadi wakil bupati dan kini Plt Bupati Trenggalek berkat digendong doa para ulama serta gagasan Bung Karno yang dipegang dan saya terapkan,” terang bupati yang akrab disapa Cak Ipin itu.
Sekadar diketahui, TMP Jawa Timur sendiri tidak hanya organisasi kader tetapi di dalamnya ada profesional seperti atlet nasional yang sedang mempersiapkan diri untuk Asian Games, presenter, pengusaha, jurnalis, anggota organisasi keagamaan, dan lainnya.
Ketua Paguyuban Barong Trenggalek Trimo Dwi Cahyono mengaku bangga luar biasa atas pemecahan rekor dunia MURI. Bagi dia dan seniman barong lainnya ini apresiasi tak ternilai.
“Barong sebagai seni pesisir selatan merupakan sarana hiburan rakyat. Filosofi dari kesenian ini adalah kalahnya angkara murka oleh ksatria. Hawa nafsu akan selalu ada dan karena itu harus dikalahkan,” ujar Trimo.
Sedang Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek Doding Rahmadi menyebut seni barong diangkat karena dalam Tri Sakti Bung Karno yang ketiga adalah berkepribadian dalam kebudayaan.
“Karena itu TMP sebagai wadah generasi muda mengangkat seni barong ini sebagai bagian kepribadian bangsa,” kata Doding. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS