Senin
24 November 2025 | 11 : 27

PDIP: Jangan Jadi Cawapres Jokowi kalau Keliling Indonesia Saja Belum

pdip-jatim-hastoK

JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih mencari sosok yang dinilai tepat untuk mendampingi Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.

Namun, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya ingin agar kelak pendamping Jokowi adalah sosok yang merakyat.

“Jangan tiba-tiba jadi calon wakil presiden kalau keliling Indonesia saja belum pernah sehingga mengetahui ke Indonesiaan kita,” ujarnya di Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Menurut dia, munculnya nama-nama cawapres di publik merupakan hal yang positif. Sebab dengan begitu, kata dia, rakyat bisa melihat kelayakan sosok-sosok menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.

Meski begitu, Hasto mengatakan bahwa sudah seharusnya pemimpin itu turun ke bawah, memahami masalah rakyat, dan punya solusi atas permasalahan tersebut.

“Pemimpin itu bukan hasil lobi-lobi, pemimpin itu bergerak, merespons persoalan rakyat dan memberikan solusi,” kata dia.

Saat ditanya perkembangan terkini terkait nama cawapres Jokowi di internal PDI-P, Hasto tak mau membahasnya. Menurutnya akan ada waktu untuk menjawab soal nama cawapres tersebut.

Berdasarkan survei nasional Indikator Politik Indonesia (Indikator), politisi Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi yang teratas sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Presiden Jokowi di Pilpres 2019 dengan 16,3 persen.

Meski AHY ada di posisi teratas, namun ia tak sendirian. Tepat di bawahnya muncul nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam survei Indikator, 13 persen responden memilih Anies untuk menjadi Cawapres Jokowi. Dengan margin of error plus minus 2,9 persen, maka AHY tidak unggul jauh.

Sementara itu, nama lain yang muncul yakni mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo 7 persen, Menteri Keuangan Sri Mulyani 6,1 persen, dan Mahfud MD 5 persen. Sisanya mendapatkan persentase di bawah 5 persen.

Survei nasional Indikator Politik Indonesia (Indikator) dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada 1.200 responden pada 25 Maret – 31 Maret 2018.

Populasi survei yakni warga Indonesia yang punya hak pilih, berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus minus 2,9 persen. (kompas)

Artikel Terkini

KRONIK

Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Kalender Event Sumenep 2026 Siapkan 110 Agenda Unggulan

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata melalui penyusunan ...
HEADLINE

Said Abdullah: RedTalks “Anak Muda Jatim Keren” Jadi Fondasi Pembaruan Strategis Partai

SURABAYA — Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, menegaskan bahwa forum RedTalks “Suara Muda untuk ...
KRONIK

Said Abdullah Resmikan GOR UIN Madura: Yang Penting Saya Punya Manfaat pada Lembaga Pendidikan

PAMEKASAN – Universitas Islam Negeri (UIN) Madura resmi memiliki gedung olahraga baru. Fasilitas yang diberi nama ...
LEGISLATIF

Reses Bambang Sutriyono, Warga Sampaikan Aspirasi hingga Terimakasih Usulan Realisasi

BOJONEGORO – Berbagai aspirasi hingga laporan usulan telah realisasi disampaikan warga dalam acara serap aspirasi ...
KRONIK

Erupsi Semeru, Kader-kader Banteng Lumajang Membersamai Warga di Pengungsian dan Kirim Logistik

LUMAJANG – Isak tangis menyelimuti kedatangan kader dan sejumlah anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan di posko ...
KRONIK

DPD PDI Perjuangan Jatim Bakal Tindaklanjuti Aspirasi Publik dari Forum ‘RedTalks’

SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menjamin seluruh rekomendasi yang dihasilkan dalam forum RedTalks akan ...