Jumat
14 Maret 2025 | 2 : 39

Kemenangan PDIP di 2019 Bakal Lebih Besar Ketimbang Pemilu 2014

pdip-jatim-kampanye-pdi-perjuangan

JAKARTA – PDI Perjuangan akan memperoleh suara jauh lebih besar pada Pemilu 2019 dibandingkan hasil Pemilu 2014.

Survei nasional yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 7-13 Desember 2017 menyatakan, PDI Perjuangan memiliki elektabilitas 27,6 persen. Pada Pileg 2014, PDIP meraih 18,9 persen suara.

Elektabilitas tersebut membuat partai pemenang pemilu 2014 ini mengungguli partai politik lainnya.

Di bawah PDIP ada partai yang masuk posisi lima besar. Yakni Golkar (12,1 persen), Gerindra (8,9 persen), Partai Demokrat (7,7 persen), serta PKB (6,3 persen).

Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan, membeberkan sejumlah alasan yang melatarbelakangi peningkatan elektabilitas PDIP dalam menyambut tahun politik ke depan.

Faktor pertama, kata Djayadi, yang menjadi alasan adalah sedikitnya warga yang memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu.

Baca juga: Survei SMRC: 74,3 Persen Masyarakat Puas Kinerja Jokowi

“Survei SMRC menunjukkan bahwa hanya sekitar 11 persen warga yang mengakui memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu (Party-ID),” ujar Djayadi, dalam presentasi survei nasional SMRC, di Jakarta, kemarin.

Yang kedua, lanjut Djayadi, adalah faktor Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, warga kerap mengidentifikasikan PDI Perjuangan sebagai partai pendukung Presiden Jokowi.

PDIP sendiri adalah salah satu partai dengan jumlah pendukung loyal terbesar. Namun, posisi PDIP semakin menguat karena warga mengidentifikasikan PDIP sebagai partai pendukung Jokowi.

Djayadi menyebutkan bahwa ada sekitar 20 persen warga yang menyatakan akan memilih PDIP, karena PDIP adalah partai utama pendukung Jokowi.

Dari survei SMRC juga diketahui adanya potensi banyaknya pemilih berpindah (swing voters) ke partai politik lain dibandingkan pada Pileg 2014.

Swing voters paling banyak ditemukan di Partai Demokrat (51 persen), PAN (50 persen), PPP dan Hanura (masing-masing 47 persen), Gerindra (45 persen), Golkar (38 persen), PDIP (23 persen), sedangkan PKS (20 persen).

“Fakta ini menunjukkan kesetiaan warga pada partai politik di Indonesia cenderung melemah. Dapat dikatakan, pemilih Indonesia terbuka dan menuntut partai bekerja lebih keras untuk meyakinkan mereka,” ujar Djayadi.

Survei nasional yang dilakukan SMRC pada 7-13 Desember 2017 itu melibatkan 1.220 responden. Populasi survei tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah punya hak pilih dalam pemilu. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Wabup Lumajang Minta Ibu-ibu PKK Inovatif

LUMAJANG – Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, menekankan pentingnya peran Tim Penggerak PKK dalam merespons ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Kediri Distribusikan Paket Sembako Bantuan DPD Jatim untuk Warga Kurang Mampu

KEDIRI – DPC PDI perjuangan Kota Kediri mulai hari ini mendistribusikan bantuan paket sembako dari DPD PDIP Jawa ...
MILANGKORI

Kunjungan Bupati Rijanto di Kawasan JLS Sasar Enam Titik Strategis

BLITAR – Bupati Blitar Rijanto, bersama Wakil Bupati Beky Herdihansah mengunjungi enam titik strategis di kawasan ...
LEGISLATIF

Pelanggan PDAM Kabupaten Probolinggo Ramai-ramai Alirkan Keluhan di Reses Arief Hidayat

KABUPATEN PROBOLINGGO – Sejumlah warga di Dapil IV Kabupaten Probolinggo mengeluhkan buruknya pelayanan PDAM dalam ...
KRONIK

Berkah Ramadan, Indriani Bagikan Puluhan Paket Sembako kepada Warga Dungkek

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Indriani Yulia Mariska, membagikan paket sembako kepada ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau JLS, Bupati Rijanto Targetkan Pembebasan Lahan di Wates Selesai Tahun Ini

BLITAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar terus mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayahnya, salah ...