BANYUWANGI – Desa Gintangan, di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, menarik perhatian Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi. Pasalnya, di desa yang saat ini dipimpin kades perempuan itu, terkenal sebagai sentra produksi kerajinan bambu.
Kusnadi didampingi istri, pada Jumat (13/1/2017) pagi, menyempatkan diri mengunjungi Desa Gintangan. Ikut juga beberapa pengurus DPD PDIP Jatim, serta pengurus Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) PDIP Jatim.
Politisi yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur ini mendatangi salah satu tempat pengrajin bambu, yakni Cindy Ayu Handycraft milik Buang.
“Kebetulan, Mas Buang ini Ketua Ranting PDI Perjuangan Desa Gintangan. Beliau termasuk pengrajin bambu sukses,” kata Kusnadi.
Dia mengapresiasi usaha kerajinan bambu yang dilakukan Buang. Sebab selain bisa mengangkat ekonomi keluarga, juga bisa membantu warga lainnya memperoleh tambahan penghasilan.
“Dia mempekerjakan warga, terutama para ibu-ibu. Mereka para ibu-ibu, membuat bahan dasar kerajinan bambu, yakni truntum. Truntum ini lalu dibeli oleh Mas Buang, untuk bahan pembuatan songkok bambu, tempat kue, tudung saja, dan lainnya,” jelas Kusnadi.
Truntum dianyam dari bambu petung yang diraut kecil dan tipis, lalu disatukan hingga berbentuk lembaran yang berukuran 50 x 60 sentimeter.
Hasil dari truntum ini, sebutnya, cukup lumayan bagi warga setempat. Dari hasil bincang-bincang dengan sejumlah warga pembuat trumtum, ada yang bisa mendapatkan uang Rp 100 ribu sehari.
Politisi yang akrab disapa Pak Kus ini menambahkan, kebutuhan truntum masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pengrajin bambu di Gintangan. Apalagi, bambu petung untuk membuat truntum, tidak ada di desa setempat. Bambu tersebut diperoleh warga setempat dari Desa Sempu.
Hasil kerajinan bambu warga Gintangan, sebut Kusnadi, sudah menyebar ke hampir seluruh Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan bahkan sampai mancanegara.
Usaha kerajinan bambu yang dilakukan Buang, dan pengrajin lainnya di Gintangan, lanjut Pak Kus, sesuai dengan upaya PDI Perjuangan, dalam hal pemberdayaan rakyat kecil. Dia berharap, usaha semacam ini bisa menginspirasi kader PDIP lainnya, dalam upaya menambah ekonomi keluarga.
Pihaknya, melalui BPEK, juga akan menularkan program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat desa. Pemberdayaan itu akan dilakukan sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing desa. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS