Selasa
26 November 2024 | 2 : 00

Legislator PDIP Siap Perjuangkan Madin dan Pengajarnya

pdip-jatim-mahfud-reses-bangkalan

pdip-jatim-mahfud-reses-bangkalanBANGKALAN – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Mahfud S.Ag mengatakan, madrasah diniyah (madin) jadi salah satu tumpuan utama dalam proses peningkatan kualitas keislaman masyarakat.

Oleh karena itu, kata Mahfud, sekolah berbasis agama Islam ini patut mendapat perhatian, karena memiliki peran strategis dalam pendidikan moral bangsa.

Perhatian lebih terhadap madin, dan pengajarnya, sebut Mahfud, diharapkan dari semua pihak, utamanya dari pemerintah.

Menurut anggota Komisi C DPRD Jatim ini, guru madin perlu diapresiasi dan diberi penghargaan, karena telah berjasa dalam hal mendidik dan mengajarkan ilmu keagamaan kepada anak- anak di lingkungannya.

“Sudah jadi kewajiban saya sebagai wakil rakyat untuk memperjuangkan madrasah diniyah. Kegigihan para guru dan pengelola lembaga harus diberi penghargaan,” kata Mahfud, kemarin.

Ke depan sambung Mahfud, berbagai macam upaya akan dilakukan agar pendidikan madin setara dengan dengan pendidikan umum. Sehingga tidak ada lagi ketimpangan dan diskriminasi antara dua lembaga pendidikan tersebut.

Pihaknya juga bakal memperjuangkan nasib sekolah diniyah agar mendapatkan bantuan seperti yang diharapkan.

“Bantuan pembangunan diusahakan secara bertahap seperti perbaikan-perbaikan gedung, karena tidak mungkin turun sekaligus. Jadi mohon sambung doa agar semua berjalan lancar,” ucapnya.

Sebelumnya, pada Senin (21/11/2016) lalu, Mahfud mendapat keluh kesah dari kalangan guru madrasah diniyah, saat menggelar reses di Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan. Para guru madin mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah terhadap lembaga pendidikan Islam.

Seperti disampaikan H Abdul Karim, salah seorang guru madin, madrasah diniyah selama ini terkesan diabaikan pemerintah. Menurutnya, ada kesenjangan antara pendidikan formal dan pendidikan berbasis keagamaan.

Minimnya perhatian pemerintah terhadap sekolah diniyah, sebut Abdul Karim, di antaranya bisa dilihat dari sulitnya mendapat bantuan, khususnya pembangunan maupun perbaikan gedung.

“Selama ini madrasah sangat jarang disentuh pembangunan infrastruktur,” ungkap guru madrasah di Desa Bilaporah Socah ini.

Selain itu, imbuh dia, kesejahteraan para guru juga diabaikan. Terbukti, sebutnya, hingga saat ini bantuan operasional pendidikan daerah (bosda) untuk madin tak kunjung cair.

“Kami harap pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi tidak menutup mata,” harapnya. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Meski Tak Dianggarkan, Bupati Mas Ipin Pastikan Makan Siang Bergizi Tetap Jalan

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin memastikan program makan siang bergizi akan dijalankan di ...
KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...