SURABAYA – Wali Kota Tri Rismaharini mengungkapkan, Bank Dunia (World Bank) siap mendukung proyek angkutan massal cepat (AMC) di Kota Pahlawan. Bentuk bantuan berupa pinjaman dan juga hibah.
“Bentuknya sebagian bisa hibah sebagainnya dalam bentuk pinjaman. Tapi, saya tidak bisa pinjam langsung ke World Bank-nya, harus lewat pemerintah pusat,” jelas Risma, kemarin.
Dengan adanya pendanaan Bank Dunia dalam realisasi AMC, jelas Risma, akan menyebabkan sistem lelang untuk pengadaan armada harus menyesuaikan. Yakni sistem yang digunakan lelangnya harus terbuka, dan tidak bisa dilakukan dengan sistem penunjukan langsung.
Selama ini proyek AMC bakal dibiayai pemerintah pusat. Oleh karena itu, dia harus ke Jakarta untuk membicarakan masalah ini ke kementerian perhubungan.
Wali kota yang juga kader PDI Perjuangan ini juga perlu membicarakan masalah tersebut dengan DPRD Surabaya. Persetujuan dari DPRD itulah yang nanti diajukan ke Kemenhub.
Dengan kondisi saat ini, Risma juga menekankan untuk semua jalan dulu sesuai tugasnya hingga saatnya nanti bisa bertemu di satu titik.
“Saya tidak mau kalau sekarang Kemenhub yang sudah lama bantu terus berhenti di tengah jalan. Padahal, kan aku sudah mulai dari bertahun-tahun yang lalu untuk proyek AMC ini,” tambah dia.
Pembangunan proyek AMC ini bakal menghabiskan dana Rp 2,2 triliun. Besarnya anggaran itulah yang membuat pengerjaan proyek selalu molor.
Program Leader Bank Dunia untuk Indonesia Taimur Samad mengatakan, pihaknya datang karena tertarik untuk mendanai proyek tersebut. Dia menganggap proyek AMC di Surabaya paling ideal untuk didanai ketimbang proyek di kota lain.
“Kami selalu mencari proyek terbaik dengan klien terbaik. Salah satunya Bu Risma,” ujar Taimur, setelah bertemu dengan Tri Rismaharini.
Pihaknya berharap bisa membantu pemerintah mewujudkan proyek itu. Menurut Taimur, Bank Dunia telah mendanai sejumlah proyek transportasi di berbagai kota di dunia.
“Sebagian besar railway project. Kami tahu bagaimana memberikan solusi terbaik yang efektif,” jelasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS