SURABAYA – Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Jawa Timur mengajak masyarakat menjadi pemilih yang cerdas dalam menghadapi Pemilu Legislatif 9 April 2014 dan Pemilihan Presiden, 9 Juli 2014 mendatang.
“Menjadi pemilih cerdas adalah penting bagi kemajuan dan arah perjalanan bangsa. Kaum muda dan pemilih pemula harus bersikap tegas menolak golput, karena di tengah sistem demokrasi yang terbuka ini, golput bukanlah pilihan tepat,” kata Ketua DPD Repdem Jawa Timur Pravendi Januarsa di Surabaya, melalui siaran persnya, Senin (24/3/2014)
Menjadi pemilih cerdas, kata dia, diperlukan tiga prasyarat utama dalam kerangka peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia. Pertama, kenali rekam jejak calon legislatif dan calon presiden yang akan menjadi pilihan.
Rekam jejak bisa berupa karir pendidikan, karir birokrasi ataupun profesi sebelumnya, karir kehidupan pribadi khususnya terkait dengan emosional maupun psikis, dan rekam jejak dari pendapat orang lain.
Kedua, urai Pravendi, yakinkan pilihan Anda dengan merekam segala bentuk komitmen politik yang dibuat sang calon. Baik yang disampaikan secara tertulis melalui kontrak politik ataupun lisan yang disampaikan secara langsung kepada masyarakat umum.
Ketiga, peninjauan gagasan sang calon terhadap keberpihakannya kepada agenda-agenda pemerintahan pro-rakyat. “Jika pemilih menjalankan amanat tiga prasyarat di atas maka secara tidak langsung, masyarakat akan turut menciptakan konsolidasi demokrasi yang dalam dan peningkatan kualitas demokrasi yang sehat di Indonesia,” papar Aven sapaan akrabnya.
Dia juga menegaskan bahwa melalui pileg dan pilpres ini, diharapkan membangkitkan gairah warga negara tentang tanggung jawab yang besar khususnya terkait dengan pendelegasian kewenangan politik dan lahirnya kepemimpinan politik pro rakyat yang berkompeten.
“Terakhir, jangan sekali-sekali menentukan pilihan hanya berdasar uang atau materi yang diberikan. Karena politik uang telah membuka ruang bagi lahirnya koruptor-koruptor baru, pemilih cerdas adalah menolak segala bentuk politik uang,” tegasnya. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS