JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan pentingnya keberadaan Pramuka di Tanah Air. Megawati menyebut, organisasi kepanduan dengan simbol tunas kelapa ini berbeda dengan organisasi yang sama di negara lain.
“Karena di kita adalah Praja Muda Karana. Maksudnya, kalian adalah tunas-tunas bangsa. Makanya, simbol dari Pramuka adalah tunas kelapa,” kata Mega, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, semalam.
Megawati pada Sabtu malam menghadiri acara penutupan Jambore Nasional X 2016. Presiden kelima RI yang dianugerahi Lencana Tunas Kencana dari Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka itu diberi kesempatan menyampaikan sambutan penutupan.
Dipilihnya tunas kelapa sebagai simbol, sebut Mega, sebab selama ini dikenal sebagai penjaga wilayah pantai. Sebagai negara kepulauan, keberadaan pohon kelapa sangat penting.
Diharapkan, filosofi pohon kelapa yang menjadi penjaga dapat diterapkan para anggota pramuka. (Baca juga: Hidupkan Kembali Pramuka, Megawati Menerima Tunas Kencana)
“Kelapa itu tidak mudah untuk tumbang, tetap jaga pantai kita, meskipun ditempa badai, dia hanya seperti diayun. Buahnya pun jarang jatuh. Itulah kalian, tunas bangsa yang siap membela bangsa dan negara Indonesia tercinta,” ujarnya.
Hadir dalam acara penutupan jambore, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Wakil Ketua Komisi X DPR yang juga Ketua Fraksi PDIP Utut Adiyanto, dan anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Herman Heri.
Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault mengatakan, pemberian penghargaan kepada Megawati lantaran Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu banyak berkontribusi terhadap kemajuan Pramuka.
Beberapa jasa Mega di antaranya, memberikan instruksi kepada pemda dan jajaran di bawahnya untuk mendukung pramuka dengan mengalokasikan dana yang berasal dari APBN dan APBD.
Selain itu, Mega juga mengusulkann pembentukan UU Gerakan Pramuka. Dalam sejarah, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu mengungkapkan, penghargaan Tunas Kencana baru diberikan kepada beberapa orang saja, seperti Presiden kedua RI Soeharto, dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Jambore nasional ini berlangsung satu pekan. Presiden Joko Widodo membuka perhelatan ini pada Minggu (14/8/2016) lalu. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS