Kamis
02 Oktober 2025 | 11 : 48

Persoalan yang Harus Dijawab Negara, Erma: Bagaimana Petani Sejahtera dan Jadi Pilar Utama Kedaulatan Pangan

pdip jatim 251002 refleksi hari tani 1

BLITAR – Suasana Istana Gebang, rumah masa kecil Bung Karno di Kota Blitar pada Rabu (1/10/2025) terasa berbeda. Puluhan petani duduk, berdiskusi hangat bersama anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Erma Susanti.

Pertemuan itu digelar sebagai bagian dari peringatan Hari Tani Nasional, momen yang setiap tahunnya dirayakan sebagai refleksi perjuangan kaum tani sekaligus pengingat kembali warisan sejarah Presiden pertama RI, Ir. Soekarno.

Dalam diskusi yang berlangsung santai namun penuh makna tersebut, Erma menegaskan bahwa peringatan Hari Tani Nasional tidak boleh berhenti pada seremoni semata.

Ada persoalan nyata yang harus dijawab negara, yakni bagaimana petani bisa benar-benar sejahtera dan menjadi pilar utama kedaulatan pangan bangsa.

“Kalau kita bicara kedaulatan pangan jangan hanya soal produksi. Kita harus lihat apakah petani juga sejahtera, apakah sarana produksinya terjangkau dan apakah sistem pertaniannya berkelanjutan,” papar Erma.

Menurutnya, modal paling penting bagi petani adalah pupuk. Namun, kelangkaan dan mahalnya harga pupuk kerap menjadi kendala besar di lapangan.

Padahal, sebutnya, pupuk merupakan ujung tombak yang menentukan produktivitas pertanian.

Dia menilai, negara harus hadir menjamin ketersediaan pupuk, bibit unggul, hingga alat dan teknologi pertanian. Dengan begitu, biaya usaha tani bisa ditekan, sehingga petani memperoleh keuntungan lebih besar dari hasil panen.

“Kalau biaya produksi tinggi sementara harga jual gabah rendah, petani tetap saja merugi meski hasil panen naik. Karena itu harga gabah juga harus dijaga, jangan sampai jatuh di bawah biaya produksi,” tegas Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini.

Tak hanya itu, Erma juga menyoroti pentingnya pengolahan hasil pertanian.

Selama ini petani seringkali berhenti pada menjual gabah mentah. Padahal, jika dikelola menjadi produk olahan, nilai tambah yang diperoleh jauh lebih besar.

“Petani harus bisa bermain juga di pasca panen. Dari situ mereka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Kalau hanya menjual gabah nilainya kecil sekali,” tuturnya.

Dalam paparannya, Erma juga menekankan ada tiga indikator utama yang harus menjadi tolok ukur keberhasilan bangsa dalam mewujudkan kedaulatan pangan: produktivitas, kesejahteraan petani, dan keberlanjutan.

Produktivitas pertanian memang penting. Jawa Timur, misalnya, saat ini mampu menjadi lumbung pangan nasional dengan capaian produksi padi yang bahkan melampaui Jawa Tengah. Namun, bagi Erma, angka produksi saja tidak cukup.

“Kalau produksi naik tapi nilai tukar petani stagnan atau malah turun, artinya kesejahteraan mereka tidak bertambah. Itu yang harus kita perhatikan,” ujar dia.

Selain itu, aspek keberlanjutan juga tak kalah penting. Erma mengingatkan bahwa lahan pertanian tidak bisa terus-menerus dipaksa dengan pupuk kimia.

Petani harus mulai didorong mengenal dan mengembangkan pertanian organik.

Selain lebih ramah lingkungan, pola ini diyakini dapat menjaga kualitas tanah dan udara, sekaligus memastikan produktivitas jangka panjang.

Diskusi di Istana Gebang sore itu menutup refleksi panjang tentang arti penting Hari Tani Nasional. Bagi Erma, kedaulatan pangan bukan sekadar jargon politik, melainkan kerja nyata yang harus diwujudkan bersama.

Negara, katanya, wajib hadir memastikan bahwa petani tidak hanya menghasilkan pangan bagi bangsa, tetapi juga menikmati kesejahteraan dari hasil jerih payahnya.

“Hari Tani adalah momentum untuk kembali mendengar suara petani. Jangan hanya berhenti pada seremoni. Kita harus memastikan produktivitas meningkat, kesejteraan petani terjamin dan keberlanjutan pertanian benar- benar dijaga. Tiga hal ini menjadi kunci kedaulatan pangan bangsa,” pungkas Erma. (arif/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Basarah Ajak Anggota DPR RI Lebih Peka Terhadap Kesulitan Masyarakat

JAKARTA – Anggota Komisi XIII DPR RI, Ahmad Basarah, menyinggung kinerja DPR dalam menjalankan fungsi pelayanan ...
KRONIK

Eri Cahyadi ‘Kick Off’ Program Surabaya Kota Wakaf

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi melakukan kick off program “Surabaya Kota Wakaf” ...
KRONIK

Persoalan yang Harus Dijawab Negara, Erma: Bagaimana Petani Sejahtera dan Jadi Pilar Utama Kedaulatan Pangan

BLITAR – Suasana Istana Gebang, rumah masa kecil Bung Karno di Kota Blitar pada Rabu (1/10/2025) terasa berbeda. ...
HEADLINE

Tanam Pohon Bodhi di UGM, Megawati Dorong Riset dan Inovasi Anak Bangsa

YOGYAKARTA – Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, melakukan penanaman pohon Bodhi di Universitas Gadjah Mada ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Tegas Dukung Larangan Rangkap Jabatan di BUMN

SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap larangan rangkap jabatan bagi pejabat ...
LEGISLATIF

Binti Luklukah DPRD Tulungagung Salurkan Bantuan pada Yayasan Peduli ODGJ dan Lansia Terlantar

TULUNGAGUNG – Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tulungagung, Binti Luklukah, menyalurkan bantuan ...