GRESIK – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 37 Sidayu, Selasa 23 September kemarin.
Sidak ini dilakukan sebagai bentuk perhatian terhadap keberlangsungan pendidikan di sekolah rakyat yang digagas untuk memberikan kesempatan belajar setara bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang dan kemampuan.
Anggota Komisi IV DPRD Gresik, Noto Utomo mengatakan, pentingnya peran sekolah rakyat sebagai wadah pendidikan inklusif. Pihaknya ingin memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Namun dalam kunjungan tersebut ditemukan sejumlah ruang kelas masih terasa panas. Tanpa pikir panjang, dirinya bersama seluruh anggota Komisi IV sepakat patungan secara spontan untuk membeli 10 unit kipas angin.
Bantuan tersebut murni berasal dari dana pribadi anggota sebagai bentuk kepedulian terhadap kenyamanan belajar siswa. “Kami melihat kondisi kelas gerah, semua anggota langsung urunan. Harapannya, anak-anak bisa lebih nyaman belajar,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Senada disampaikan Imam Syaifudin, anggota Komisi IV lainnya, dirinya memberikan catatan penting lain terkait fasilitas. Mulai seragam sekolah yang masih menunggu distribusi dari pemerintah pusat, serta laptop dan komputer kelas yang belum tersedia.
“Fasilitas asrama seperti bangku dan tempat tidur serta lemari sudah cukup ideal. Kemudian kebutuhan konsumsi siswa telah berjalan baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi IV Jumanto berharap, pengelola sekolah dan para guru bisa terus meningkatkan mutu pendidikan. Pemerintah pusat maupun daerah sudah mengalokasikan anggaran besar.
“DPRD Gresik juga berkomitmen mendukung, bahkan tahun 2026 nanti fokusnya akan diarahkan pada penyediaan lahan, pembangunan gedung, serta sharing anggaran,” pungkas politisi PDI Perjuangan tersebut. (mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS