BLITAR – Bupati Rijanto menegaskan pentingnya sinergi antara Forkopimda dan lintas sektor dalam menjaga keamanan selama periode mudik Lebaran 1446 H.
Beberapa aspek yang menjadi perhatian utama, sebut dia adalah kesiapan pelayanan kesehatan di rest area, perbaikan infrastruktur jalan, pengamanan tempat wisata, serta pengecekan logistik guna memastikan distribusi kebutuhan pokok tetap lancar.
“Saya meminta seluruh jajaran Forkopimda dan instansi terkait untuk bekerja sama dalam memastikan arus mudik yang aman dan lancar,” kata Rijanto, dalam Rakor Lintas Sektor bersama Forkopimda Kabupaten Blitar, Jumat (21/3/2025).
“Pengamanan di berbagai titik, termasuk jalur utama dan tempat wisata, harus diperkuat agar masyarakat merasa nyaman,” sambung bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar tersebut.
Tidak hanya itu, dia juga menginstruksikan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memantau harga kebutuhan pokok di pasar. Langkah ini diambil guna mengantisipasi potensi lonjakan harga menjelang Lebaran.
“Harga sembako harus tetap terkendali. Jangan sampai ada lonjakan harga yang membebani masyarakat. TPID harus sigap dalam melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait,” tegasnya.
Tidak hanya fokus pada arus mudik, koordinasi keamanan juga diperluas hingga tingkat kecamatan.
Rijanto pun mengarahkan Forkopimcam agar berkolaborasi dengan pemerintah desa dan kelurahan dalam menjaga ketertiban di lingkungan masing-masing.
Sekda Kabupaten Blitar, Izul Marom dalam paparannya menyampaikan bahwa puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28-30 Maret 2025.
“Oleh karena itu, pos pengamanan (Pospam) serta rest area akan disiagakan guna mendukung kelancaran perjalanan pemudik,” katanya. (arif/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS