SURABAYA – Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisowarno mendesak penambahan unit program perumahan untuk guru. Sebab, jumlahnya saat ini yang hanya 20.000 unit, belum mencukupi kebutuhan para pendidik di seluruh Indonesia.
Menurutnya, secara prinsip, program perumahan guru merupakan inisiatif positif. Namun, jika hanya tersedia 20.000 unit yang harus dibagi merata ke seluruh wilayah di republik ini, hal tersebut jelas jauh dari kebutuhan nyata.
“Secara prinsip, rencana pemerintah itu positif. Namun, dilihat dari jumlah guru yang ada sekarang, terutama yang belum memiliki rumah, 20.000 unit untuk se-Indonesia sangatlah kurang,” ungkap Sri Untari di Surabaya, Selasa (11/3/2025).
Menurut Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut, sebagian besar guru, termasuk di sektor swasta, masih berjuang untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak. Sehingga program pemerintah pusat itu seharusnya ditinjau kembali agar lebih tepat sasaran.
“Perlu ada penjelasan dari pemerintah pusat mengenai strategi pendistribusian. Apakah rumah akan ditempatkan per provinsi atau dibloking berdasarkan wilayah tertentu? Metode pembayaran juga harus jelas, apakah diangsur atau diberikan subsidi penuh, mengingat pemerintah tengah menjalankan efisiensi anggaran,” ujarnya.
Dia menyatakan bahwa realisasi program perumahan ini perlu didukung dengan kajian mendalam terkait jumlah guru di Indonesia.
“Jumlah guru, termasuk yang di sektor swasta, jauh lebih besar dari yang bisa ditampung oleh 20.000 unit. Ini harus ditinjau kembali agar tidak terjadi ketimpangan dan agar pendanaan yang tersedia tidak mengurangi anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk kesejahteraan guru,” paparnya.
Untari juga menyatakan bahwa ada potensi untuk memasukkan program perumahan guru ke dalam skema donasi internasional.
“Jika nantinya pembiayaan program ini bisa diikutkan dalam program donasi dari beberapa negara, maka kita dapat membangun lebih dari 3 juta rumah. Hal ini tentunya akan membantu meringankan beban finansial guru tanpa mengurangi anggaran kesejahteraan mereka,” ujarnya.
“Kami di DPRD Jawa Timur berharap agar program ini tidak hanya berjalan secara seremonial, tetapi benar-benar diimplementasikan dengan strategi yang tepat. Guru-guru harus mendapatkan fasilitas yang memadai dan benar-benar terjangkau, sehingga mereka bisa lebih semangat dalam mengajar dan tidak terbebani oleh masalah tempat tinggal,” pungkas Untari. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS