JAKARTA – Memarakkan HUT PDI Perjuangan ke-52 dan ulang tahun ke-78 Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Guntur Wahono menyiapkan parade budaya akbar.
Parade untuk menghidupkan kembali tradisi budaya lokal ini akan digelar di Sutojayan, Blitar, melibatkan seribuan seniman dari Blitar Raya dan Tulungagung.
Bukan sekadar perayaan biasa, jelas Guntur, parade ini dirancang sebagai bentuk nyata dari filosofi PDI Perjuangan yang menjadikan budaya sebagai akar ideologi perjuangan partai.
“Di Blitar, kami menggelar acara ini dengan tarian rakyat bertema Pesina Tarian Takyan Langen Beksan di Bumi Pradah Sutojayan. Blitar memiliki sejarah panjang dalam melahirkan pelaku seni dan budaya yang mengakar kuat pada tradisi leluhur,” ungkap Guntur Wahono, jelang Bimtek anggota Fraksi PDI Perjuangan seluruh Indonesia di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Menurut legislator asal Dapil VII Jatim tersebut, acara ini bukan hanya ajang unjuk kebolehan seni, melainkan juga momen konsolidasi budaya yang telah lama menjadi kekuatan bangsa.
Dia menyebutkan bahwa hingga seribu seniman dan budayawan akan ambil bagian, menunjukkan bahwa Blitar dan Tulungagung memiliki kekayaan seni yang tidak pernah surut meski zaman terus berubah.
“PDI Perjuangan adalah rumah besar bagi semua pelaku seni yang ingin memperjuangkan nilai-nilai leluhur melalui karya mereka,” tegasnya.
Pilihan untuk mengadakan acara besar di Blitar juga memiliki alasan historis. Kota ini bukan hanya tempat kelahiran seni tradisional, tetapi juga simbol semangat perjuangan rakyat yang terhubung dengan sejarah panjang PDI Perjuangan.
Guntur mengungkapkan bahwa tradisi ini sejalan dengan perjuangan ideologi partai sejak zaman Bung Karno. “Sebagai kader partai, kami bertanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai ini tetap hidup,” sambung dia.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim itu menuturkan, acara yang direncanakan berlangsung pada akhir Januari ini juga diharapkan menjadi momentum penting untuk membangkitkan semangat gotong royong.
“Kota akan tetap menjaga merawat dan melestarikan budaya dari tradisi leluhur ini,” pungkas Guntur Wahono. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS