MALANG – Bupati Malang HM Sanusi turut gencar mendorong ketahanan pangan nasional yang dimulai dari desa swasembada pangan. Upaya itu terwujud dari pencanangan Gerakan Menanam Tanaman Pangan di Desa atau disebut Gema Tandan Desa.
Pencanangan itu dimulai di Desa Wonorejo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang pada Rabu (15/1/2025) tepat di Hari Desa Nasional 2025. Gema Tandan Desa diawali dengan menanam bibit tanaman cabai, kentang, jagung, singkong, palawija, maupun tanaman lainnya.
Sanusi berharap momen ini dimaknai sebagai semangat baru untuk memperkuat peran desa sekaligus menjadikan desa sebagai subyek pembangunan, pemberdayaan masyarakat, serta pusat pertumbuhan dan kebudayaan daerah.
Dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, kata Sanusi, dia akan mendorong program swasembada pangan dari lingkup terkecil, di desa.
“Harapannya, desa-desa mampu memproduksi pangan yang beraneka ragam di wilayahnya sendiri, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal,” terang Sanusi.
Bicara tentang pemenuhan kebutuhan pangan, Sanusi menegaskan jika Kabupaten Malang yang secara administratif terdiri dari 33 kecamatan, 378 desa, dan 12 kelurahan dikaruniai sumber daya alam yang beragam di berbagai sektor.
Ini membawa dampak selama beberapa tahun terakhir. Berbagai produk pangan menurutnya telah mencapai surplus.
Selain tak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Malang saja, bahkan mampu menjadi penyokong kebutuhan beras dan sejumlah produk pangan di Jawa Timur.
“Keberhasilan ini tak lepas dari peran masyarakat desa, baik di sektor pertanian, peternakan, perikanan, maupun sektor lainnya. Di sinilah pentingnya kita mulai membangun ketahanan pangan dari desa,” tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu berharap kegiatan tersebut tak hanya jadi sekadar seremonial semata, tapi dapat dimonitor dan dievaluasi secara berkelanjutan terkait efektivitas dan kemanfaatannya.
Dengan begitu, pembangunan ini juga meliputi pembangunan kesadaran masyarakat baik sebagai subjek pembangunan, pemberdayaan masyarakat, pusat pertumbuhan ekonomi dan juga kebudayaan lokal yang ada di desa.
“Saya harap kita dapat menguatkan sinergi dan kolaborasi untuk bergotong royong membangun kemandirian desa, guna menjadikan Kabupaten Malang sebagai lumbung pangan dan barometer pertanian di tingkat nasional,” harapnya. (ull/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS