TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin membuka latihan gabungan (Latgab) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Timur di lapangan Rusunawa, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Sabtu (11/1/2025).
Latgab tersebut digelar selama tiga hari mulai Jumat (9/1/2025) hingga Minggu (12/1/2025) dengan jumlah peserta mencapai 500 orang.
Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin berterima kasih kepada Muhammadiyah karena memilih Trenggalek sebagai lokasi latgab.
Menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut Trenggalek menjadi lokasi yang tepat untuk latgab serta melakukan Simulasi Penanganan Bencana Megathrust.
“Pesisir selatan Jawa dan sebelah barat Sumatera merupakan titik yang paling terancam dengan adanya gempa bumi berskala besar atau Megathrust,” kata Mas Ipin, Sabtu (11/1/2025).
Untuk itu, ia berharap anggota MDMC bisa ikut mensosialisasikan standar operasional prosedur (SOP) kepada masyarakat jika gempa bumi berskala besar yang berpotensi tsunami terjadi.
“Kalau teman-teman sedang turun ke masyarakat pesisir atau ke pengajian tolong didakwahkan. Rumusnya kalau merasakan 30 detik gempa kita punya kesempatan 30 menit untuk mencari lokasi yang aman setinggi 30 meter,” pesannya.
Berdasarkan proyeksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tsunami di Indonesia mempunyai tinggi yang bervariasi antara 18-30 meter.
Kabupaten Trenggalek sendiri dianugerahi natural barrier atau benteng alami berupa barisan bukit dan pegunungan yang membentang di sepanjang pesisir selatan yang bisa menghalau gelombang tsunami.
Namun demikian, setiap tahun Pemkab Trenggalek tetap menggelar simulasi antisipasi tsunami dengan menggelar festival gempi yaitu festival tanggap gempa dan antisipasi tsunami.
“Di festival tersebut kita mulai jalan dari pesisir pantai menuju ke safe house yang tinggi nya lebih dari 30 meter dan kita upayakan kurang dari 30 menit. Dengan jalan yang santai saja bisa tercapai, apalagi dengan lari insya Allah bisa tercapai,” jelas lulusan Magister Manajemen Sumberdaya Manusia Universitas Airlangga Surabaya ini.
Latihan gabungan tersebut tentu diharapkan semakin menambah semangat dan motivasi bagi masyarakat serta dorongan untuk Pemkab Trenggalek bekerja lebih keras dalam menjaga lingkungan hidup.
“Karena saya percaya bahwa tidak ada kesuksesan global tanpa aksi-aksi lokal yang dilakukan mulai dari tingkat lingkungan, tingkat desa maupun kabupaten,” pungkas Mas Ipin. (aris/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS