SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, turun langsung ikut menangani banjir rob di Greges Timur, Kecamatan Asemrowo, Selasa (17/12/2024).
Upaya mitigasi dilakukan dengan meninggikan tanggul menggunakan sandbag dan bambu. Langkah ini bertujuan melindungi tambak dan rumah warga dari luapan air.
Banjir rob terjadi pada Senin malam. Sejumlah titik tanggul di sekitar tambak jebol dan air meluap hingga ke pemukiman warga. Akibatnya, tambak dan rumah-rumah di kawasan tersebut terendam.
Wali Kota Eri terlihat ikut bergotong-royong bersama warga. Meski kondisi berlumpur, ia tak ragu membantu membawa bambu dan karung untuk memperbaiki tanggul.
“Ada tiga titik yang jebol. Sebenarnya bukan jebol, tetapi tanggul dilubangi oleh petani tambak untuk irigasi. Sayangnya, lubang belum selesai saat rob datang,” jelas Eri.
Oleh karena itu, dia meminta petani tambak untuk menunda pembuatan irigasi sampai masa rob berakhir. Sebagai solusi, Pemkot Surabaya siap menyediakan pompa untuk mengalirkan air ke tambak.
Perbaikan tanggul ditargetkan selesai sebelum pukul 15.00 WIB. Menurut Eri, jika pengerjaan molor, air bisa kembali masuk ke tambak dan pemukiman.
“Jam 5 sore nanti air pasang lagi. Jadi, tanggul harus selesai sebelum itu. Saya harap warga patuh,” katanya.
Pembangunan tanggul dilakukan di dua lokasi. Pertama, sisi tambak yang berbatasan dengan laut. Kedua, sisi tambak yang dekat pemukiman warga.
“Tanggul di pemukiman dibuat melingkar berbentuk huruf U dengan batu kumbung. Sementara, sisi tambak menggunakan tanah,” ujar Eri.
Tanggul tersebut akan ditinggikan hingga dua meter. Lebarnya dibuat empat meter sesuai kesepakatan bersama warga dan petani tambak.
Tak hanya memperbaiki tanggul, jajaran Pemkot Surabaya juga menyedot air rob sejak Senin malam. Penyedotan dilakukan hingga pukul 03.00 WIB menggunakan pompa alkon dan mobil PMK.
Sementara itu, Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, mengatakan lebih dari 300 satgas dikerahkan.
Menurutnya, penambalan tanggul disempurnakan dengan alat berat backhoe. “Sore ini harus selesai karena malamnya air naik lagi,” ujarnya. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS