Rabu
16 Juli 2025 | 8 : 22

Pemkot Surabaya Bakal Integrasikan Program Padat Karya dengan Kampung Unggulan

pdip-jatim-241209-ec-toko-kelontong

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus mengembangkan Program Padat Karya sebagai upaya strategis untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Inovasi terbaru, Pemkot Surabaya berencana mengintegrasikan Program Padat Karya dengan kampung unggulan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa kolaborasi tersebut diambil untuk memperkuat dan memastikan Program Padat Karya semakin berkelanjutan.

“Kami berencana mengintegrasikan Program Padat Karya dengan kampung unggulan agar usaha yang dijalankan semakin berkelanjutan dan mampu memberikan dampak yang lebih luas,” kata Eri di Surabaya, Minggu (8/12/2024).

Untuk memastikan efektivitas program, Eri mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya juga melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala.

Laporan yang disusun kecamatan dan Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, menjadi dasar pengambilan keputusan terkait tindak lanjut program.

“Setiap koordinator dalam Tim Program Padat Karya wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada ketua tim. Hal ini memastikan pengambilan keputusan yang tepat dan program tetap berjalan sesuai sasaran,” ujarnya.

Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya mencatat, usaha padat karya yang telah berjalan berdasarkan pemantauan dan evaluasi per triwulan ke-3 tahun 2024 sebanyak 102 lokasi.

Lokasi-lokasi tersebut mencakup berbagai jenis usaha. Seperti sablon, jahit, laundry, kafe, cuci kendaraan, produksi sabun, paving, u-ditch, wahana wisata, budidaya pertanian, peternakan dan perikanan, produksi slipper, APAR, kuliner, stan makan minuman, servis AC, rumah batik, budidaya maggot, cuci sepatu hingga bengkel.

Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya Irvan Wahyudradjat mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan Program Padat Karya adalah pergantian anggota kelompok usaha keluarga miskin karena mendapatkan pekerjaan lain yang lebih baik.

Meski demikian, Pemkot Surabaya tetap berupaya menjaga keberlanjutan usaha dengan mendorong etos kerja yang baik dan memperluas pemasaran produk melalui berbagai media.

“Pemasaran yang lebih luas akan membuat usaha berkembang lebih optimal. Ini penting untuk mendukung keberlangsungan operasional usaha padat karya,” kata Irvan.

Program Padat Karya yang digeber Pemkot Surabaya pada akhir tahun 2021 telah berdampak signifikan terhadap peningkatan roda perekonomian masyarakat. Misalnya, omzet melalui padat karya e-Peken sejak diluncurkan pada 2021 hingga 2024 mencapai sekitar Rp151,5 miliar.

Selain itu, omzet Rumah Padat Karya paving dan geprek per orang juga mencapai sekitar Rp5-7 juta per bulan. Meski begitu, Irvan menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan sesuai prinsip hexahelix yang dijalankan Pemkot Surabaya.

Dukungan dari akademisi, media dan pelaku usaha atau industri sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan program.

“Kolaborasi ini mencakup bantuan permodalan, akses keuangan hingga pengembangan kapasitas usaha. Dengan demikian, Program Padat Karya dapat lebih optimal menyerap tenaga kerja dan mengentaskan kemiskinan,” sebutnya.

Dalam pelaksanaan Program Padat Karya, masyarakat memiliki peran utama, baik sebagai penerima manfaat maupun kolaborator. Potensi usaha yang diidentifikasi camat sering kali berasal dari usulan warga yang ingin berkontribusi lebih besar dalam menyerap tenaga kerja.

“Pemerintah Kota menyambut baik inisiatif warga yang sudah memiliki inkubasi usaha. Ini dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan usaha yang lebih besar,” ungkap Irvan.

Dia menjelaskan bahwa Program Padat Karya secara langsung berkontribusi dalam menekan angka pengangguran di Surabaya. Sebab, seseorang yang terlibat dalam program ini tidak lagi masuk dalam kategori pengangguran terbuka, karena telah memenuhi kriteria bekerja berdasarkan standar Badan Pusat Statistik (BPS).

“Intervensi ini sangat efektif untuk mengubah status pengangguran menjadi tenaga kerja produktif,” ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat untuk mendukung Program Padat Karya. Dukungan ini dapat diwujudkan melalui pembentukan kelompok usaha oleh warga yang benar-benar membutuhkan, serta dengan membeli produk hasil usaha padat karya.

“Dengan dukungan masyarakat, manfaat program ini akan lebih optimal, baik untuk meningkatkan kesejahteraan maupun untuk mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan,” pungkasnya. (nia/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Lampung Sharing Strategi Pengembangan Pariwisata, Bupati Ipuk Beberkan Kiat-Kiat Jitu

BANYUWANGI – Perkembangan sektor pariwisata Banyuwangi yang cukup pesat menarik perhatian sejumlah pihak. Salah ...
HEADLINE

DPR Kawal Program Sekolah Rakyat, Puan Imbau Agar Tak Berkompetisi dengan Sekolah Eksisting

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi peluncuran program sekolah rakyat yang sudah diresmikan ...
SEMENTARA ITU...

Genjot Produksi Tebu, Bupati Kediri Bakal Kawal Kebutuhan Pupuk Petani

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) berkomitmen untuk mengawal ketersediaan pupuk guna ...
LEGISLATIF

Pentingnya Sinergi Mitigasi Bencana Industri oleh Perusahaan dan Pemkab Ngawi

NGAWI – Terbakarnya pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa menjadi peristiwa memilukan di Ngawi, awal bulan ini. ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau Rumah Ilmu Arek Suroboyo, Eri Optimis Pertumbuhan Karakter Anak Akan Meningkat

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk melihat proses ...
KABAR CABANG

Komedian Jember Cak Londo Koplak: Saya Ingin Bareng PDIP Ngopeni Kesenian Tradisional

JEMBER – Komedian terkenal di Kabupaten Jember, Wijaya, akrab dikenal Cak “Londo Koplak” memutuskan bergabung ...