SURABAYA – Calon Wali Kota Eri Cahyadi berjanji akan membangun sebuah hutan kota sebagai langkah untuk mengatasi masalah polusi di Kota Surabaya. Hal itu disampaikan pada debat publik kedua Pilwali Surabaya, Kamis (21/11/2024).
Menurut Eri kualitas udara di Surabaya sangat bergantung pada transportasi dan industri, bahkan menurut data IQAir Indeks kualitas udara (AQI⁺) dan polusi udara Kota Surabaya mencapai angka 112 masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Oleh sebab itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mempertahankan ruang terbuka hijau di Kota Pahlawan. Saat ini Surabaya memiliki ruang terbuka hijau sebanyak 22 persen.
Sehingga nanti perlu adanya perhatian lebih dalam tata kota, agar ruang terbuka hijau di Kota Pahlawan dapat tetap dipertahankan.
“Bagaimana membagi wilayah, mana yang menjadi pemukiman dan mana yang menjadi pusat industri, serta memasang alat monitoring terkait kualitas udara,” ujar Eri.
Sebagai komitmen Pemkot Surabaya juga nantinya akan membangun hutan kota sebagai langkah konkret dalam mengurangi polusi yang ada di Surabaya.
“Kita akan membangun hutan kota, kita akan bekerjasama BBWS terkait hutan kota, kita juga menanam tanaman-tanaman kemudian kita berikan pohon, itu akan menjadi komitmen kita mengurangi polusi,” ungkap Eri.

Politisi PDI Perjuangan itu pun menyampaikan pentingnya peran masyarakat dalam turut menjaga lingkungan. Dengan tidak membuang sampah agar kualitas air serta tanah di Surabaya tetap terjaga.
“Jangan pernah lelah berhenti untuk menjaga dan lingkungan, memberikan anak cucu kita suasana lingkungan yang bersih dan sehat. Kualitas air serta sampah yang selalu menjadi perhatian kita,” tuturnya.
Eri Cahyadi juga menyampaikan bahwa budaya arek telah berhasil membawa Kota Surabaya dalam menghadapi transformasi dari masa ke masa, terutama dalam pandemi covid-19.
“Berbagai polemik sudah kita lewati, tapi dengan budaya arek, gotong royong dan guyub rukun, terbukti walau 3,5 tahun memimpin Kota Surabaya, dimana 1,5 tahun kita bisa efektif dan 2 tahun diantaranya bergelut dengan covid-19, tapi dengan gotong royong, guyub rukun kita bisa melewati dan berhasil menjadi kota dengan penyelesaian covid terbaik,” bebernya.
“Kota ini mampu menjadi kota layak anak, kota terbaik dalam pelayanan publik, kita juga menunjukkan mampu bergotong royong, ini yang membuktikan kita tidak bisa bekerja sendiri, selalu bekerja bersama sehingga Kota Surabaya kita menjadi kota kelas dunia,” sambung Eri.
Pasangan Eri-Armuji sendiri memiliki visi ‘Transformasi Surabaya menuju kota dunia yang maju humanis dan berkelanjutan’.
“Kota dunia yang bisa mensejahterakan tapi jangan pernah lupa gotong royong, guyub rukun dan egaliter itulah yang menjadi tekad dan kekuatan kita untuk memakmurkan seluruh Warga Kota Surabaya,” pungkasnya. (gio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS