BANGKALAN – Sejumlah pedagang di Pasar Ki Lemah Duwur (KLD), Bangkalan, mengeluhkan sepinya pasar dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan jumlah pengunjung pasar membuat banyak pedagang khawatir dengan keberlangsungan usaha mereka.
Menurut seorang pedagang pasar KLD, Sutriyah, salah satu penyebab utama sepinya pasar adalah peralihan konsumen ke belanja online.
“Pengunjung makin sedikit dari hari ke hari. Banyak pelanggan kami sekarang lebih memilih beli lewat online shop. Mungkin karena dianggap lebih mudah dan tidak perlu keluar rumah,” ujar Sutriyah saat berdialog dengan Calon Bupati Bangkalan nomer urut 01, Lukman Hakim.
Emak-emak warga Kecamatan Tanjung Bumi itu mengaku omzetnya menurun drastis, bahkan hingga 100 persen dibandingkan sebelum adanya wabah Covid-19 beberapa tahun lalu.
Menurutnya, sejak platform online menjadi lebih populer di kalangan masyarakat, konsumen beralih ke sana karena dianggap lebih praktis.
“Kami yang sudah sepuh ini, Nak, tidak terlalu paham dengan online. Jadi, kami sudah mencoba menurunkan harga,” jelasnya.
Pedagang berharap ada upaya dari pemerintah daerah untuk memberikan solusi terhadap masalah ini, baik melalui promosi pasar tradisional maupun peningkatan fasilitas.
Menanggapi keluhkan pedagang pasar KLD, Lukman mengaku, kunjungannya ke pasar untuk mengetahui keluhan para pedagang. Meski pasar tersebut tampak besar, mobilitas di pasar tersebut terbilang minim.
“Jadi, kami terjun langsung untuk mengetahui apa saja yang menjadi keluhan para pedagang yang ada di pasar, sehingga nantinya menjadi bahan kami untuk mencarikan solusi,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan itu akan mencoba membuat konsep seperti Sentra IKM ataupun paket kunjungan dari luar Bangkalan wajib berhenti di pasar Ki Lemah Duwur.
”Kita buat paket wisata misalnya, kepada masyarakat dari luar yang ingin ke Martajasah (Makam Syaikhona), nanti harus mampir ke sini, atau mau even kerapan sapi. Ada tamu dari luar wajib juga berkunjung ke pasar KLD,” tandas Lukman. (hl/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS