BOJONEGORO – Bakal Calon Bupati Teguh Haryono blusukan ke Pasar Baureno, Jumat (13/09/2024) pagi.
Di antara deretan kios dan lapak, Teguh Haryono, Bakal Calon Bupati Bojonegoro yang diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Perindo, menyapa ramah para pedagang yang sedang beraktivitas.
Senyumnya yang hangat dan pembawaannya yang sederhana seketika mencairkan suasana pasar. Satu per satu, para pedagang, khususnya ibu-ibu, menyambut hangat kehadiran sosok yang kerap disapa Mas Teguh itu.
Blusukan kali ini terasa lebih istimewa. Didampingi Komandan Satgas cakrabuana PDI Perjuangan Bojonegoro, Mas Teguh tak hanya memperkenalkan diri, tetapi juga menyempatkan diri mendengarkan keluhan dan harapan para pedagang.
Dengan penuh perhatian, ia mendengarkan bagaimana pasar yang dulunya ramai kini mulai merasakan sepinya pembeli.
“Saya berharap pasar tradisional ini tetap menjadi pusat perekonomian masyarakat. Harus ada perhatian lebih, supaya tidak kalah bersaing dengan pasar modern,” ungkap Mas Teguh sambil menyapa salah satu pedagang sayur.
Salah satu pedagang, Sri Wahyuni, yang sudah berjualan sayur di Pasar Baureno selama lebih dari 10 tahun, mengungkapkan kegelisahannya.
“Sekarang ini pasar sepi, Mas. Dulu pembeli datang berbondong-bondong, tapi sekarang banyak yang belanja di minimarket atau online,” keluhnya sambil merapikan dagangan.
“Saya berharap kalau Mas Teguh terpilih, bisa bantu kami, para pedagang pasar tradisional, supaya dagangan laku lagi,”tambahnya.
Mas Teguh pun tak tinggal diam. Ia menyadari bahwa persaingan dengan pasar modern dan menjamurnya toko online menjadi tantangan berat bagi para pedagang tradisional.
“Kompetisi dengan pasar modern memang sulit dihindari. Selain itu, munculnya toko online juga menjadi tantangan baru. Oleh karena itu, penting bagi para pedagang pasar untuk melek teknologi.
“Kita akan dorong pelatihan digital agar para pedagang bisa memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya,” ucapnya sambil terus berjalan di lorong pasar.
Siti Aminah, seorang pedagang sembako, menyambut baik gagasan ini.
“Kalau bisa ada pelatihan teknologi, saya mau ikut, Mas. Sekarang ini banyak yang belanja lewat handphone, kalau kami bisa jualan online juga, pasti lebih banyak yang beli,” katanya penuh harap.
Di tengah tantangan yang dihadapi, Teguh Haryono tetap optimistis bahwa pasar tradisional memiliki keunggulan tersendiri. Baginya, pasar tradisional bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga pusat interaksi sosial yang kuat.
“Pasar tradisional ini punya kelebihan yang tak bisa digantikan—tempat orang bertemu, bertegur sapa, membangun relasi sosial. Ini adalah kekuatan yang harus kita pertahankan,” tegasnya.
Blusukan di Pasar Baureno tersebut bukan hanya sekadar kunjungan biasa. Bagi Teguh Haryono, itu adalah kesempatan untuk mendengar langsung suara masyarakat, memahami tantangan yang dihadapi pedagang, dan menawarkan solusi nyata untuk menghidupkan kembali pasar tradisional di Bojonegoro. (dian/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS