SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Bambang DH, menyebut pentingnya menekankan etika dalam pemanfaatan teknologi. Seiring perkembangan zaman, digitalisasi dapat menjadi pisau bermata dua, yakni berdampak positif dan negatif.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pembukaan Indonesia Digital Fest (INDIFEST) 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya di Gedung R. Ing Soekonjono, Sabtu (20/1/2024).
“Kemajuan teknologi ini dapat melahirkan kecerdasan buatan, yang dapat mempermudah pekerjaan manusia, namun juga dapat membuat efisiensi tenaga kerja,” ujar Bambang.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, di dunia ini terdapat tiga fenomena yang tidak dapat dibendung, yakni demokratisasi, masalah lingkungan, dan digitalisasi. Dia mengajak untuk memahami dan mengendalikan teknologi agar tetap memberikan manfaat bagi manusia.
“Dunia ini telah mengalami perubahan besar, mulai dari hancurnya Uni Soviet hingga era pasca perang dingin. Kini, kita menghadapi digitalisasi yang merubah cara kerja kita. Digitalisasi bukan hanya mengubah tren, tetapi juga menjadi kekuatan besar yang harus kita kendalikan dengan bijak,” jelasnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Pembina YPTA ini menekankan perlunya etika dalam pemanfaatan teknologi. Dia mengajak untuk tidak menjadi budak teknologi, melainkan memahami alam, menguasai teknologi, dan menjaga etika dalam pemanfaatannya.
“Anak-anak ini harus dipayungi dengan baik terkait regulasi cyber. Kita harus bisa mengendalikan teknologi. Jangan jadi budak teknologi, kita kenali alam, dan kontrol (kuasai), lalu harus memiliki etik,” tegasnya.
“Dengan begitu, teknologi tidak hanya menjadi instrumen perubahan, tetapi juga sarana untuk memajukan kehidupan manusia,” tambahnya.
Saat kita menyelami era digital, Bambang DH memperingatkan bahwa etika harus menjadi landasan utama. Dalam konteks ini, teknologi tidak hanya mengubah cara kita bekerja, tetapi juga menjadi katalisator untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan berteknologi dengan bijak. (yolan/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS