BANYUWANGI – Program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, kembali dimulai memasuki tahun 2024 ini. Acara yang dihelat rutin itu diawali di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Rabu (17/1/2024).
Program yang memasuki tahun keempat itu dihelat untuk belanja persoalan sekaligus mendorong percepatan berbagai program pemerintah kabupaten di tingkat desa. Mulai dari administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, perekonomian hingga silaturahim dengan tokoh agama dan masyarakat.
“Bunga Desa kali ini, kami ingin memantau secara langsung sejumlah program daerah di desa. Kami ingin memantau secara langsung efektivitas pelaksanaannya dan dampaknya di masyarakat,” ujar Bupati Ipuk.
Salah satunya adalah peninjauan infrastruktur Jalur Lingkar Barat yang menjadi perlintasan Genteng menuju ke Jembatan Wiroguno dan tersambung ke Jalur Nasional di Kecamatan Gambiran. Jalur lingkar baru ini melewati Desa Dasri dengan panjang 8,4 KM.
“Jalan ini tidak hanya akan mempercepat lalu lintas yang kerap menimbulkan kemacetan di sekitar Pasar Genteng. Tapi, juga bisa membuka kawasan perekonomian baru di sepanjang perlintasan,” jelas Bupati Ipuk.
Selain meninjau langsung infrastruktur, Bupati Ipuk juga meninjau sejumlah layanan lainnya. Di antaranya, peningkatan kapasitas pengajar untuk mewujudkan pendidikan Banyuwangi yang terbebas dari bullying, kekerasan serta intoleransi.
“Tiga dosa ini harus dikikis habis di lingkungan pendidikan. Guru memiliki peran penting untuk mencegahnya menjangkiti anak didik di Banyuwangi. Lewat Bunga Desa ini, kami terus motivasi para pengajar maupun siswa untuk mengatasi masalah ini dan tidak terjadi di lingkungan mereka,” terang Bupati Ipuk.
Selain itu, selama ngantor di Desa Dasri Bupati Ipuk juga melakukan imunisasi polio bagi balita, vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan hewan ternak dan peliharaan, hingga penyaluran bantuan Warung Naik Kelas (WeNak). (aras/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS