LOMBOK – Zainal Abidin tak bisa menutupi kebahagiaannya saat merayakan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2023 bersama teman-teman penyandang disabilitas se-Lombok. Mereka kedatangan tamu istimewa. Yaitu, Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Ganjar yang sedang mengikuti CFD di Lombok mampir ke acara perayaan HDI 2023. Di sana, ia menyapa Zainal dan puluhan penyandang disabilitas lainnya. Semuanya begitu sukacita dan terharu dengan kedatangan Ganjar. Ganjar datang bersama mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi.
“Kami sangat bahagia sekali, di perayaan HDI ini, alhamdulillah, Pak Ganjar mau datang ke sini untuk bersama-sama merayakan bersama kami. Ini luar biasa bagi kami, sebuah bentuk kepedulian yang nyata dari beliau,” ujar Zainal.
Penyandang disabilitas tuna daksa itu menambahkan, Ganjar memang salah satu dari pemimpin yang sangat peduli pada penyandang disabilitas. Ia melihat dari berbagai kanal informasi dan medsos, betapa penyandang disabilitas di Jawa Tengah bahagia dipimpin Ganjar.
“Harapan kami, semoga Pak Ganjar kelak jika mendapat amanah menjadi pemimpin tertinggi, bisa peduli pada semua penyandang disabilitas di Indonesia. Kami berbarap beliau juga menyejahterakan kami dan memberikan akses bagi semua penyandang disabilitas di tempat-tempat umum,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar ngobrol banyak dengan para penyandang disabilitas. Tak hanya di Lombok, tapi di seluruh Indonesia yang ikut secara daring. Politisi PDI Perjuangan itu mendengarkan beberapa masukan terkait kesetaraan hak aksesibilitas kaum disabilitas, khususnya di ruang-ruang publik.
“Tadi ada yang menyampaikan, ‘Di sini udah pakai kursi roda, Pak, tapi saya sulit untuk naik tangga. Bapak tolong berikan akses’. ‘Pak saya tunanetra, tolong pak saya berikan jalan ada tandanya dan kami tau’,” ujar Ganjar, menirukan mereka.
Menurut Ganjar, banyak ruang publik yang ada memang dinilai kurang ramah terhadap penyandang disabilitas. Untuk itu, ia berkomitmen mendorong penyediaan inklusivitas infrastruktur seperti ruang publik dan kantor-kantor pemerintahan yang ramah bagi penggunanya, termasuk disabilitas pada masa pemerintahannya mendatang.
“Saya sudah punya pengalaman pada saat jadi gubernur. Waktu itu, kelompok disabilitas adalah salah satu kelompok yang selalu kita ajak dalam musyawarah perencanaan pembangunan, di samping kelompok perempuan dan anak. Inilah cara membuat setara semuanya dan tidak ada yang ditinggalkan, no one left behind,” terangnya.
Ganjar juga menegaskan, pemerintahan ke depan harus bisa memberikan kesetaraan pada penyandang disabilitas dalam segala aspek. Mulai dari pendidikan, akses ruang publik, hingga ekonomi dan lainnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS