PONOROGO – Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-78 diperingati dengan upacara bendera secara serentak di seluruh wilayah Ponorogo, Sabtu (25/11/2023).
Salah satunya upacara di SMA Negeri 1 Ponorogo yang turut dihadiri Bupati Ponorogo, Sugiri Sncoko, sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, ia menyampaikan pentingnya transformasi mindset perubahan pendidikan. Ia mengibaratkan seperti hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah. “Bedanya kalau Kanjeng Nabi itu hijrah mindset alias transformasi dengan dakwah,” ungkapnya.
Memang sudah seharusnya guru menjadi tauladan bagi siswa-siswinya di sekolah. Bukan tanpa alasan, guru dituntut untuk membentuk karakter peserta didik agar menjadi generasi yang berkualitas.
“Guru dipaksa untuk menjawab tantangan zaman, dipaksa membentuk karakter murid. Outputnya nggak hanya jadi anak cerdas, tapi jadi generasi yang berkualitas. Sulit memang,” jelas Bupati Sugiri.
Ada yang berbeda pada upacara yang diikuti oleh seluruh guru SMA/SMK negeri dan swasta ini, yaitu dengan dibentangkannya bendera sebesar 48×5 meter persegi. Bendera itu dibentangkan di atas kepala peserta upacara.
“Mencintai tanah air itu tidak sekadar omongan saja. Tapi harus dengan simbol dan perjuangan yang luar biasa. Mereka yang membentangkan merah putih, tandanya cinta tanah air dan bangsa,” kata politisi PDI Perjuangan Ponorogo ini.
Sementara itu, Ketua PGRI Cabsus (cabang khusus) SMA/SMK/PK-PLK Ponorogo, Dasar Daminto, mengatakan, pembentangan bendera raksasa ini untuk menggelorakan cinta Tanah Air para guru.
“Untuk menggelorakan semangat patriotisme dan nasionalisme daripada jajaran bapak ibu guru yg tergabung pada PGRI cabsus SMA/SMK/PKPLK negeri dan swasta se-Ponorogo,” ujarnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS