KEDIRI – 17 Partai politik kontestan Pemilu 2024 menghadiri kegiatan Deklarasi Pemilu Damai 2024 di lapangan Gajah Mada Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Selasa (17/10/2023).
Kegiatan yang diinisasi Polres Kediri Kota ini bersamaan dengan gelar apel gelar pasukan operasi “Mantap Brata 2023-2024” dalam rangka Pengamanan Pemilu 2024.
Nia Sari, komisioner Divisi Teknik Penyelenggaraan KPU Kota Kediri mengatakan, para pimpinan partai politik di Kota Kediri telah menyatakan komitmennya turut serta membantu mensukseskan ketertiban dan keamanan pada Pemilu 2024.
“KPU Kota Kediri sebagai penyelenggara tentu akan terus berusaha sebaik-baiknya. Kami berharap tiga komponen yaitu penyelenggara, peserta kemudian masyarakat sebagai pemilih agar terlibat secara aktif untuk mensukseskan Pemilu,” harapnya.
Dalam deklarasi pemilu damai 2024 tersebut sedikitnya ada 6 poin ketentuan yang harus dilaksanakan dan disepakati bersama.
Di antaranya siap bekerja sama dengan penyelenggara dan pengawas pemilu 2024 untuk tidak mengangkat isu sara, berita hoax dan provokasi. Selain itu juga disepakati komitmen partai politik untuk menolak politik identitas.
Sementara itu Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Kediri Gus Sunoto Imam Mahmudi melalui Seketaris Purwanto menjelaskan, pihaknya merespon secara positif kegiatan Deklarasi Pemilu Damai 2024.
Sebagai bentuk komitmen yang telah disepakati, DPC PDI Perjuangan Kota Kediri akan berupaya melaksanakan kampanye sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Karena ini even nasional pesta demokrasi 5 tahunan yang harus kita sukseskan,” kata Purwanto.
Sebagai kontestan pemilu 2024, DPC PDI-Perjuangan kota Kediri siap untuk mengikuti aturan main yang sudah dikeluarkan oleh PKPU. “Kita mendukung apa yang sudah diprogramkan oleh KPU Kota Kediri,” terangnya.
Purwanto secara tegas menjelaskan bahwa sejak dari dulu DPC PDI Perjuangan Kota Kediri tidak pernah sama sekali menggunakan politik identitas atau memakai isu SARA dalam berkampanye.
“DPC PDI Perjuangan selalu menggunakan kampanye yang santun. Kami tidak pernah menggunakan politik identitas atau isu dara,” tandasnya. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS