PONOROGO – Sebanyak 64 tenaga kesehatan (nakes) Aparatur Sipil Negara (ASN) dari RSUD dr. Harjono dan puskesmas se-Ponorogo ditugaskan untuk mengisi kekosongan nakes di rumah sakit yang baru, yaitu RSUD Bantarangin di Desa Somoroto, Kecamatan Kauman.
Surat perintah itu diserahkan secara simbolis dari Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, kepada Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Diah Ayu Puspitaningarti, di Rumah Dinas Bupati Ponorogo (Pringgitan), Senin (9/10/2023).
Bupati Sugiri mengatakan, untuk sementara alasannya tidak merekrut pegawai baru, lantaran ia ingin ada percepatan di RSUD Bantarangin dengan mengandalkan nakes yang sudah terampil dan berpengalaman.
“Sementara nggak buka rekrutmen, ambil yang sudah ada untuk ditugaskan ke sana, kecuali yang pegawai kontrak. Kami ukur dari beberapa capaian untuk mengisi RSUD Bantarangin,” jelasnya.
Bupati Sugiri juga menjelaskan, selain itu, dalam pengoperan nakes tak asal pilih. Ia sengaja menyeleksi mereka berdasarkan penampilan dan attitude-nya. Menurutnya, dengan kriteria itu akan memberikan pengaruh besar untuk RSUD Bantarangin ke depan.
“Yang saya nilai gimana senyumnya, ramahnya, harus wangi, rapi. Rumah sakit baru harus beda dengan kebiasaan yang lama,” terangnya.
Rumah sakit tipe D itu yang dulunya adalah Puskesmas Kauman akan dilaunching pada November mendatang. Sembari menunggu dilaunching, pihaknya juga akan mencari nakes yang masih kurang.
“Dari 125 (nakes, red), baru 64 yang terisi. Biarkan sambil launching, kita cari nakes buat mengisi ruang yang kosong. Itu upaya kami bentuk RS dengan cara yang cepat dan kualitasnya bagus,” terang politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Kadinkes Ponorogo, Diah Ayu Puspitaningarti, menjelaskan, untuk posisi dokter sudah ada. Ia menjelaskan, rumah sakit tipe D sedikitnya ada 4 dokter spesialis dasar.
“Ada obsgyn, anak, bedah, sama penyakit dalam. Dokter sudah ada, radiologi juga ada. Memang masih kurang, tapi kita berproses,” tandasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS