PONOROGO – Kabupaten Ponorogo punya ‘hajatan’ lagi. Tak seperti biasanya, gelaran kali ini sedikit berbeda dan unik. Event bertajuk “Ponorogo Rikolo Semono” dihadirkan untuk bernostalgia ala zaman dahulu.
Ponorogo Rikolo Semono mengusung konsep retro era 70 hingga 80-an, yang digelar di Alun-Alun Ponorogo mulai 21-30 September 2023.
“Kita ciptakan kincir ekonomi agar ekonomi tumbuh. Ada orang datang, belanja, spending. Nah spending ini yang kami maksud untuk pertumbuhan ekonomi selalu ada perdagangan,” ujar Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Selasa (26/9/2023).
Bupati Sugiri menjelaskan, dirinya ingin ada pertumbuhan ekonomi yang disokong dengan berbagai kegiatan, juga untuk menarik perhatian masyarakat Ponorogo. Salah satunya Ponorogo Rikolo Semono ini.
“Supaya ekonomi terus bergerak, tumbuh bagus,” jelas orang nomor satu di Bumi Reog itu.
Bupati Sugiri juga menambahkan, event ini sama sekali tidak menggunakan APBD. Ponorogo Rikolo Semono bisa terselenggara berkat gotong royong sejumlah lembaga perbankan, BUMN, dan perusahaan swasta.
“Tanpa gunakan APBD. Kami menggandeng sejumlah pihak ada Bank Jatim, BRI, BCA, Bulog, dan banyak pihak yang dilibatkan. Artinya, sopo gelem obah (siapa mau berusaha, red) pasti ada jalan keluar,” tuturnya.
Lebih lanjut, Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Ponorogo itu ingin kegiatan ini jadi event tahunan yang selanjutnya diselenggarakan di sekitar Makam Bathoro Katong.
“Nanti insya Allah kita pasang di Bathoro Katong. Karena kami ingin, beliau kan jarang haul akbar, maka kali ini kita haul yang besar kemudian tumbuh ekonomi di kota lama,” tandasnya.
Adapun berbagai pertunjukan di Ponorogo Rikolo Semono di antaranya, sholawatan, gamelan cokekan, rock kawak, pantomim, reog obyok, seni kucingan, musik gambus, musik keroncong, ludruk dan masih banyak lagi.
Untuk mendukung kegiatan itu, juga disediakan stand UMKM serta sejumlah instansi/lembaga yang memajang benda tempo dulu. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS