MADIUN – Ketua DPRD Kabupaten Madiun Fery Sudarsono mengatakan, masyarakat menyambut baik peresmian tiga Monumen Alutsista TNI AL di wilayah Kabupaten Madiun, Minggu (16/1/2022).
Tiga monumen tersebut, yakni monumen pesawat Nomad N-24 yang dilengkapi Ranjau Tanduk berlokasi di Taman Kota Caruban Asti. Dua lainnya, monumen Tank Amfibi PT-76 Korps Marinir TNI AL dan Meriam M-30 Howitzer 122 MM berlokasi di exit tol Dumpil, Kabupaten Madiun.
Ketiga alutsista TNI AL bersejarah ini diresmikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. Selama peresmian, Fery Sudarsono ikut mendampingi KSAL yang putra daerah Kabupaten Madiun.
Menurut Fery, masyarakat Madiun, khususnya warga sekitar lokasi monumen, menyambut baik peresmian monumen tersebut, sekaligus bangga kepada putra daerah yang saat ini menjabat pimpinan tertinggi di jajaran TNI AL.
”Sambutan dari masyarakat sangat antusias, atas apa yang telah dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Laut yang asli Putra Daerah Kabupaten Madiun ini, selain senang pastinya masyarakat juga bangga kepada beliau yang saat ini sebagai pucuk pimpinan di TNI AL,” ungkap Fery, di Kabupaten Madiun, Selasa (18/1/2022).

“Sebagai wakil rakyat, kami pun mengucapkan terima kasih kepada KSAL Laksamana Yudo Margono yang telah memberikan perhatian sepenuhnya kepada Kabupaten Madiun,” imbuh legislator yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Madiun ini.
Pihaknya menyampaikan terima kasih, sebab ketiga monumen itu bisa memberikan efek psikologis positif tentang cinta tanah air bagi masyarakat.
“Sekaligus media pembelajaran guna menumbuhkan jiwa patriotisme bagi generasi muda. Saya atas nama pribadi dan masyarakat mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada TNI AL,” ucap Fery.
Sementara itu, saat meresmikan monumen alutsista TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, ketiga monumen itu telah digunakan pada berbagai operasi dan penugasan dalam perjalanan sejarah Indonesia. Antara lain, operasi Dwikora, Operasi Seroja, hingga operasi pemulihan keamanan di Aceh.
“Para generasi muda harus terus memotivasi diri untuk mengejar cita-cita demi memajukan bangsa, negara sekaligus daerah asalnya,” kata Yudo.

Pada kesempatan tersebut, Laksamana Yudo juga turut membagikan kisah pribadinya dalam mengejar cita-cita. Dirinya yang merupakan anak seorang petani, menunjukkan kemampuan bergabung di TNI Angkatan Laut.
Bahkan saat ini, menjabat sebagai orang nomor satu di institusi militer AL. “Saya anak seorang petani yang kemudian bergabung dengan TNI AL, dan saat ini bisa menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut,” bebernya.
Sebagai informasi, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono merupakan perwira TNI yang dilahirkan dan dibesarkan di Desa Balerejo, Dusun Garon, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Dirinya mengenyam pendidikan dasar di SDN 02 Garon, Madiun.
Secara geografis, Madiun merupakan kota yang jauh dari laut, pengetahuan tentang kebaharian sangat minim, karena masyarakatnya sangat lekat dengan kehidupan agraris. Yudo berharap, dengan dibangunnya monumen tersebut akan memberikan pengetahuan tentang kebaharian khususnya TNI AL.
“Oleh karena itu, untuk memberikan edukasi sekaligus menumbuhkan jiwa patriotisme, serta nasionalisme generasi muda, TNI AL memberikan tiga alutsista bersejarah yang telah digunakan dalam berbagai operasi dan penugasan sebagai monumen di wilayah Kabupaten Madiun,” kata Yudo. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS