JAKARTA – Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) DPC PDI Perjuangan Sidoarjo, Kabupaten Kediri dan Ngawi menerima penghargaan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Penghargaan diberikan dalam acara Rapat Koordinasi BSPN ke-I di Sekretariat DPP PDI Perjuangan, Jl Diponegoro 58 Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2016).
Ketiga BSPN cabang ini bagian dari 10 BSPN cabang se-Indonesia yang dinilai terbaik dalam menjalankan tugas dan fungsinya mengorganisasikan saksi dalam pilkada serentak 2015.
BSPN Sidoarjo dinilai berhasil membangun sistem data saksi berbasis teknologi informasi (TI) yang bisa diakses oleh cabang hingga tingkat pusat. BSPN Cabang Sidoarjo juga dinilai mampu melakukan hitung cepat dan rekapitulasi suara berbasis TI.
Untuk Kabupaten Kediri dan Ngawi dinilai berhasil memaksimalkan peran saksi sebagai gugus penggerak pemilih (guraklih).
Selain dari Jatim, ada tujuh BSPN Cabang dari provinsi lain yang juga menerima penghargaan. Yakni BSPN Cabang Kota Balikpapan, Samosir, Muna, Teluk Bintuni, Purbalingga, Kota Semarang, dan Kabupaten Ketapang.
Penyerahan reward dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada 10 BSPN Cabang diberikan oleh Kepala BSPN Pusat Arif Wibowo.
Megawati dalam sambutannya saat pembukaan Rakernas ke-1 BSPN mengingatkan pentingnya militansi seorang saksi. (Baca juga: Hadapi Pilkada Serentak, BSPN PDIP Rekrut 490.000 Saksi)
“Seorang saksi adalah ujung tombak pemenangan pemilu. Maka diperlukan militansi yang tinggi, diperlukan saksi yang berfikir kemenangan pemilu adalah sebuah jalan perjuangan. Bukan seorang saksi yang hanya memikirkan bayaran,” pesan Megawati.
Kepala BSPN Cabang Sidoarjo Heru Setyanto saat dikonfirmasi kemarin mengatakan, pembangunan data base saksi berbasis teknologi informasi (TI), hitung cepat melalui SMS pada hari H pemilu, serta rekapitulasi C1 berbasis TI yang dikerjakan BSPN Cabang Sidoarjo bisa terlaksana karena kerja keras banyak pihak.
“Penghargaan ini hasil kristalisasi keringat struktural partai dari tingkat cabang hingga ranting dan seluruh saksi dari tingkat TPS hingga tingkat kabupaten. Kami (BSPN Sidoarjo) sebagai badan Partai hanya menjalankan tugas dan fungsi dengan sebaik-baiknya,” kata Heru.
Sementara itu, Ketua Panitia Rapat Koordinasi BSPN Pusat William Yani mengatakan, rapat diikuti 34 DPD PDI Perjuangan seluruh Indonesia. Kemudian, 34 BSPN Daerah seluruh Indonesia, dan 10 BSPN Cabang terbaik yang telah melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2015.
“Ke-sepuluh BSPN Cabang tersebut dipilih sebagai peserta karena memiliki keunggulan masing-masing. Salah satunya, mampu melaksanakan rekrutmen, seleksi, pelatihan pelatih saksi dan saksi sesuai dengan panduan,” kata William Yani.
Juga keunggulan melaksanakan sistem advokasi dalam menghadapi pelanggaran Pilkada yang tersruktur, massif, dan sistematis. Serta memiliki kemampuan pengembangan teknologi informasi dalam melaporkan penghitungan dan rekapitulasi hasil suara.
Keunggulan inilah yang diharapkan dapat memberi pembelajaran bersama bagi seluruh BSPN Daerah dan Cabang yang akan melaksanakan pilkada serentak 2017.
Menurutnya, sesuai data yang telah dilaporkan saksi PDI Perjuangan selama bertugas pada pilkada serentak 2015, masih banyak terjadi praktik kecurangan. Baik yang dilakukan tim kampanye pasangan calon maupun oleh pihak penyelenggara pilkada.
Seperti ditemukannya DPT bermasalah, penyelenggara yang belum sepenuhnya netral, adanya “operasi-operasi khusus” yang terjadi di lapangan yang dilakukan birokrasi, kampanye busuk, dan politik uang yang massif dan sistemik.
Selain itu, juga kecurangan dalam pemungutan dan penghitungan suara di TPS, manipulasi rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPS, PPK dan KPU Kabupaten/ Kota. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS