Rabu
16 Juli 2025 | 2 : 59

Manfaatkan APBD untuk Antisipasi Aliran Radikal

pdip jatim - mendagri tjahjo k

pdip jatim - mendagri tjahjo kJAKARTA – Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, koordinasi pemerintah dengan masyarakat diperlukan untuk memantau organisasi diduga menyimpang dan gerakan radikal.

Untuk kegiatan pemantauan itu, pemerintah akan memanfaatkan APBD untuk memenuhi kebutuhan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan forum kemasyarakatan.

“Kita butuh mata dan telinga masyarakat. Perlu pantauan terorganisir. Bukan hanya di tingkat provinsi, namun kabupaten/kota hingga ke desa/kelurahan,” kata Tjahjo, Jumat (15/1/2016).

Mantan Sekjen PDI Perjuangan tersebut mencontohkan, selama ini tidak ada yang menduga adanya ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Ternyata, organisasi tersebut sudah mengakar, bahkan banyak laporan orang hilang yang dikhawatirkan mengikuti organisasi tersebut.

Menurut Tjahjo, keterlibatan seluruh unsur masyarakat itu hingga ke tingkat bawah. Bahkan, kalau perlu dia siapkan payung hukum agar kepala daerah tak khawatir mengucurkan dana tersebut kepada masyarakat dan Forkompinda.

Ferkait peristiwa teror bom Sarinah, tambah Tjahjo, semua pihak di pusat maupun daerah harus deteksi dini. Menurut dia, negara ini adalah negara besar, bila semua kalangan bersatu, maka tidak ada yang bisa merusak kedaulatan Indonesia.

Sementara itu, terkait teror bom Sarinah, anggota Komisi I dari Fraksi PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengapresiasi aparat kepolisian yang hanya kurang dari empat jam semua penyerang sudah dapat dilumpuhkan. Dan sampai saat ini belasan lainnya sudah ditangkap dan diburu .

“Kita juga harus memberi apresiasi kepada Presiden yang turun langsung mengendalikan penanggulangan teroris di lapangan dan mempercepat kunjungannya ke Jabar. Hashtag #KamiTidakTakut merupakan tekad bulat bangsa Indonesia dalam bersatu padu melawan teroris yang menjadi musuh bersama,” tegas TB Hasanuddin.

Sekarang, sambung TB Hasanuddin, saatnya bersatu melawan musuh bersama. Kini, bukan saatnya saling menyalahkan satu sama lain.

Dan kalau intelejen merasa tidak kecolongan, ujarnya, maka harus membuktikan ke depan tak akan terjadi lagi kasus serupa .

“Kalau para pejabat sering membuat pernyataan bahwa ratusan WNI sudah kembali dari wilayah ISIS , lakukan sesuatu agar mereka kembali jadi warga negara yang baik,” ujarnya. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Pentingnya Sinergi Mitigasi Bencana Industri oleh Perusahaan dan Pemkab Ngawi

NGAWI – Terbakarnya pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa menjadi peristiwa memilukan di Ngawi, awal bulan ini. ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau Rumah Ilmu Arek Suroboyo, Eri Optimis Pertumbuhan Karakter Anak Akan Meningkat

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk melihat proses ...
KABAR CABANG

Komedian Jember Cak Londo Koplak: Saya Ingin Bareng PDIP Ngopeni Kesenian Tradisional

JEMBER – Komedian terkenal di Kabupaten Jember, Wijaya, akrab dikenal Cak “Londo Koplak” memutuskan bergabung ...
SEMENTARA ITU...

Ratusan Hektar Sawah Diserang WBC, Ponorogo Siapkan Penyemprotan Pestisida hingga Tanam Refugia

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan bertindak cepat mengendalikan penyebaran hama wereng yang ...
LEGISLATIF

Proses Perizinan Lamban, Bulek Minta Pemkot Surabaya Sederhanakan Regulasi

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks) minta pemerintah kota (Pemkot) setempat ...
KRONIK

Banyuwangi Mulai Cek Kesehatan Gratis Anak dan Remaja, Bupati Ipuk: Menjaga Masa Depan Bangsa

BANYUWANGI – Program pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak dan remaja (usia 7-18 tahun) yang dicanangkan Presiden ...