KEDIRI – Hari pertama masuk kantor, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana Senin (1/3/2021) sore sidak jalan rusak di Desa Watugede Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Sidak bupati berusia 28 tahun ini untuk merespon adanya keluhan dari para pengguna jalan.
Selama meninjau kondisi jalan rusak, Hanindhito didampingi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri Irwan Chandra. Kerusakan struktur jalan di Desa Watugede bisa dikatakan cukup parah, sehingga muncul sebutan di kalangan masyarakat sebagai ‘jeglongan sewu’.
Menurut Dhito, pembenahan sebenarnya sudah berjalan hingga 9 kilometer. Namun kemudian ada pandemi Covid -19, sehingga dana yang ada oleh pemerintahan sebelumnya dialokasikan untuk penanganan Covid-19.
“Saya sudah minta kepada Kepala Dinas PUPR agar segera di akselerasi, meski pengerjaannya tinggal 1,7 kilometer. Tidak ada alasan untuk tidak diperbaiki,” kata Dhito.
Putra dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung ini menambahkan, jika pengerjaan kembali dilanjutkan pada Maret ini, seharusnya perbaikan jalan sudah selesai pada Juli – Agustus. Dia tidak ingin mendengar ada lagi sebutan jeglongan sewu.
Dia menyebut salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan jalan dikarenakan adanya aktivitas hilir mudik truk pengangkut pasir melintas di kawasan tersebut.
“Salah satu faktornya adalah tambang pasir, apalagi di saat musim hujan seperti ini. Pasir terkena air hujan maka tonase beratnya bertambah. Belum lagi truk saat berjalan meneteskan air. Sudah meneteskan air, muatannya berat. Ini yang membuat jalannya semakin gak karu-karuan,” terangnya.
“Titik yang urgen Desa Watugede cuman titik dari sini hingga dari atas. Saya mau cek dulu izin tambang pasirnya. Karena persoalan ini kalau jalan sudah mulai dibangun, penambang pasirnya tidak ditertibkan percuma. Akan terjadi kerusakan lagi,” tambah dia. (putera)