Rabu
16 Juli 2025 | 3 : 53

Corona Tak Akan Bertahan Lama di Indonesia

pdip-jatim-jokowi-240420-2

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengungkapkan ada faktor yang mempengaruhi kecepatan matinya virus Corona (Covid-19). Hal itu disampaikan Jokowi setelah mendengar pernyataan pejabat Department of Homeland Security dari pemerintah Amerika Serikat, yang menyampaikan hasil penelitian mengenai masa hidup virus yang sekarang sedang mewabah secara global ini.

“Hasil penelitian bahwa suhu udara, sinar matahari, dan tingkat kelembaban udara sangat mempengaruhi kecepatan kematian Covid-19 di udara dan permukaan yang tidak berpori,” kata Jokowi, saat menanggapi hasil penelitian suhu panas dapat mematikan Covid-19, Jumat (24/4/2020).

Jokowi menyampaikan, hasil penelitian itu menyebutkan bahwa semakin tinggi temperatur, semakin tinggi kelembaban, dan adanya paparan langsung sinar matahari, akan semakin memperpendek masa hidup virus Corona di udara dan permukaan yang tidak berpori.

“Berita ini sangat menggembirakan karena kita hidup di alam tropis yang suhunya panas, yang udaranya lembab, dan kaya sinar matahari,” ujarnya.

Meski demikian, dia tetap mengingatkan agar semua lapisan masyarakat tidak lupa protokol pencegahan penularan Covid-19. Jokowi mengimbau protokol itu harus terus dijalankan dengan disiplin yang kuat, yakni.

Satu, cuci tangan, selalu cuci tangan;
Kedua, selalu menggunakan masker;
Ketiga, jaga jarak; dan
Keempat, tingkatkan imunitas, tingkatkan daya tahan tubuh.

Untuk diketahui, United States Department of Homeland Security (DHS), yamg setara dengan Kementerian Dalam Negeri, adalah departemen eksekutif federal yang bertugas melindungi teritori Amerika Serikat sari serangan teroris, kecelakaan yang disengaja, dan bencana alam.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyatakan kasus Covid-19 di Indonesia jumlahnya mencapai 8.211 orang hingga Jumat (24/4/2020).

Sementara jumlah pasien sembuh sebanyak 1.002 orang dan pasien meninggal akibat virus corona mencapai 689 orang.

Berdasarkan sumber data dari Kementerian Kesehatan, DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan jumlah penularan tertinggi di Indonesia yakni, 3.599 pasien positif corona. Sejumlah daerah juga tercatat memiliki angka penyebaran tertinggi.

Kasus corona di Jawa Barat bertambah menjadi 862 orang, Jawa Timur 690 orang, Jawa Tengah 575 orang. Selain itu, kasus virus corona di Sulawesi Selatan juga bertambah menjadi 420 orang. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Genjot Produksi Tebu, Bupati Kediri Bakal Kawal Kebutuhan Pupuk Petani

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) berkomitmen untuk mengawal ketersediaan pupuk guna ...
LEGISLATIF

Pentingnya Sinergi Mitigasi Bencana Industri oleh Perusahaan dan Pemkab Ngawi

NGAWI – Terbakarnya pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa menjadi peristiwa memilukan di Ngawi, awal bulan ini. ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau Rumah Ilmu Arek Suroboyo, Eri Optimis Pertumbuhan Karakter Anak Akan Meningkat

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk melihat proses ...
KABAR CABANG

Komedian Jember Cak Londo Koplak: Saya Ingin Bareng PDIP Ngopeni Kesenian Tradisional

JEMBER – Komedian terkenal di Kabupaten Jember, Wijaya, akrab dikenal Cak “Londo Koplak” memutuskan bergabung ...
SEMENTARA ITU...

Ratusan Hektar Sawah Diserang WBC, Ponorogo Siapkan Penyemprotan Pestisida hingga Tanam Refugia

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan bertindak cepat mengendalikan penyebaran hama wereng yang ...
LEGISLATIF

Proses Perizinan Lamban, Bulek Minta Pemkot Surabaya Sederhanakan Regulasi

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks) minta pemerintah kota (Pemkot) setempat ...