Rabu
16 Juli 2025 | 3 : 24

Bupati Anas Apresiasi 13 Mahasiswa Asing yang Belajar Budaya Osing

pdip-jatim-mahasiswa-asing-belajar-budaya-banyuwangi

BANYUWANGI – Banyuwangi kembali menjadi daerah jujugan program beasiswa pengenalan budaya Indonesia yang digelar Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Sebanyak 13 mahasiswa dari 12 negara akan tinggal di Banyuwangi selama tiga bulan untuk belajar seni budaya di daerah berjuluk ‘The Sunrise of Java’ tersebut.

Belasan mahasiswa yang tergabung dalam program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) tersebut di antaranya berasal dari Australia, Spanyol, Cekoslovakia, Serbia, Kepulauan Solomon, dan Bangladesh.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan apresiasinya terhadap program yang tujuannya mengenalkan Indonesia melalui pintu budaya ini.

“Diplomasi budaya semacam ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengenalkan Indonesia kepada dunia. Mereka adalah mahasiswa terpilih, yang tentunya memiliki potensi besar untuk bercerita positif tentang Indonesia,” kata Anas, Senin (12/5/2019).

“Bagi Banyuwangi sendiri, program ini sangat bermanfaat karena dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan Banyuwangi,” tambah dia.

Anas berharap, semua mahasiswa bisa betah dan senang di Tanah Osing. Sehingga saat pulang nanti, mereka bisa bercerita tentang Banyuwangi kepada rekan-rekannya.

“Saya yakin informasi dari mulut ke mulut seperti ini akan menjadi media promosi yang ampuh dibandingkan media lainnya,” ujarnya.

BSBI sendiri merupakan program beasiswa tahunan pemerintah Indonesia yang menjaring mahasiswa berpotensi dari seluruh dunia untuk diberi kesempatan mempelajari budaya Indonesia.

Belasan mahasiswa tersebut telah datang ke Banyuwangi sejak Minggu (12/5/2019) dengan didampingi Duta Besar Indonesia untuk Romania dan Moldova, Diar Nurbintoro.

“Banyuwangi kembali dipilih karena memiliki budaya yang khas. Meski berada di wilayah Jawa, tapi budaya Banyuwangi berbeda dengan budaya Jawa pada umumnya,” jelas Diar saat mengenalkan 13 mahasiswa tersebut kepada Bupati Anas.

.Diar memaparkan, selama ini, masyarakat internasional mengetahui kalau tarian Jawa itu lemah lembut. Namun tarian di Banyuwangi justru energik dan rancak, meski ada di Jawa.

Selain itu, Banyuwangi juga mempunyai Bahasa Osing yang menurutnya sangat menarik untuk dipelajari dan dipublikasikan ke masyarakat asing. “Inilah kelebihan budaya Banyuwangi,” ungkapnya.

 Selain itu, lanjut Diar, review dari mantan peserta program BSBI tahun lalu yang ditempatkan di Banyuwangi hasilnya memuaskan. Menurut mereka, selain budaya dan bahasanya unik, alam Banyuwangi juga sangat cantik.

“Mereka promosi ke calon peserta tentang Banyuwangi. Tak heran, banyak peserta tahun ini yang tertarik belajar ke Banyuwangi,” terang Diar.

Selama tiga bulan di Banyuwangi, mereka akan tinggal di homestay sehingga bisa mengenal lebih dekat dengan warga lokal. Mereka juga akan belajar dan dipandu langsung oleh Sanggar Tari Sayu Grinsing pimpinan Subari.

Mereka akan belajar beragam kesenian khas Banyuwangi, diantaranya tarian Mapag Dayoh (menyambut tamu) dan Gandrung Marsan. Juga lagu khas daerah ‘Sorote Lintang Kemukus’. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Pentingnya Sinergi Mitigasi Bencana Industri oleh Perusahaan dan Pemkab Ngawi

NGAWI – Terbakarnya pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa menjadi peristiwa memilukan di Ngawi, awal bulan ini. ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau Rumah Ilmu Arek Suroboyo, Eri Optimis Pertumbuhan Karakter Anak Akan Meningkat

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk melihat proses ...
KABAR CABANG

Komedian Jember Cak Londo Koplak: Saya Ingin Bareng PDIP Ngopeni Kesenian Tradisional

JEMBER – Komedian terkenal di Kabupaten Jember, Wijaya, akrab dikenal Cak “Londo Koplak” memutuskan bergabung ...
SEMENTARA ITU...

Ratusan Hektar Sawah Diserang WBC, Ponorogo Siapkan Penyemprotan Pestisida hingga Tanam Refugia

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan bertindak cepat mengendalikan penyebaran hama wereng yang ...
LEGISLATIF

Proses Perizinan Lamban, Bulek Minta Pemkot Surabaya Sederhanakan Regulasi

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks) minta pemerintah kota (Pemkot) setempat ...
KRONIK

Banyuwangi Mulai Cek Kesehatan Gratis Anak dan Remaja, Bupati Ipuk: Menjaga Masa Depan Bangsa

BANYUWANGI – Program pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak dan remaja (usia 7-18 tahun) yang dicanangkan Presiden ...