TUBAN – Untuk membantu para seniman eksis di masa pandemi, calon Bupati Tuban Setiajit menggelar pentas wayang pakeliran padat. Pentas seni yang digelar secara virtual ini masih mendapat perhatian dari masyarakat melalui streaming.
“Karena masih pandemi Covid-19, pentas seni ini kami selenggarakan secara virtual. Jadi masyarakat cukup menonton di rumah saja,” kata Setiajit, Sabtu (24/10/2020).
Pentas wayang kulit ini diawali dengan penyerahan tokoh wayang Gatutkaca dari Setiajit kepada dalang.
Pria yang pernah menjabat Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim ini menjelaskan, di masa pandemi banyak pihak yang terimbas termasuk para seniman.
Menurut setiajit, pekerja seni di Kabupaten Tuban hampir tak pernah menggelar partunjukan terbuka sejak pandemi berlangsung sekitar enam bulan lalu.
“Padahal para seniman juga butuh pentas untuk mendapat nafkah. Dalam pentas wayang misalnya, ada banyak tenaga. Selain dalang ada nayogo, sinden, tukang sound dan lainnya yang harus mencari nafkah,” terang Setiajit.
“Saya ingin membantu seniman. Dan yang lebih penting lagi adalah nguri-uri budaya lokal,” tambahnya.
Dia mengaku mencintai seni dan budaya. Para seniman juga harus dirangkul dan diberi wadah untuk berekspresi.
Tuban Milik Bersama yang menjadi jargon Setiajit benar-benar akan diwujudkan dengan mengayomi semua golongan.
Pentas wayang kulit tersebut rencananya juga akan dilaksanakan di beberapa kecamatan seperti Rengel, Singgahan dan Jatirogo.
“Agar seniman merasa terayomi dan mendapat tempat.Kalau bukan kita siapa lagi yang membantu seniman. Agar seni dan budaya lestari maka pemerintah harus hadir. Saya sangat peduli dengan seni dan budaya seperti ini, ” tandasnya.
Untuk diketahui, pada pagelaran seni wayang kali ini menghadirkan dua dalang muda Tuban Ki Wahyu Sasongko dan Ki Nanang Veryanto. Pentas dilakukan dengan melaksanakan protokol kesehatan. (rul)