KOTA MADIUN – Rona bahagia terpancar dari wajah Ismiani dan Istutik, dua orang perempuan paruh baya pemilik sebuah warung di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
Bagaimana tidak bahagia, kakak beradik ini baru saja ketiban rejeki nomplok. Ya, nasi pecel dagangannya ludes terjual dalam tempo sekejap diborong oleh rombongan “Banteng Kota Madiun” sebagai menu sarapan pagi usai gowes DPC PDI Perjuangan Kota Madiun, Minggu (21/3/2021).
Jarum jam masih menunjukkan pukul 07.15 pagi. Sebuah warung sederhana di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun terlihat mulai ramai.
Baca juga: Sambil Gowes, Banteng Madiun Pantau Pertumbuhan Pohon dan Serap Aspirasi
Dua orang perempuan paruh baya terlihat sibuk membuat pincuk (wadah nasi pecel) sembari mempersiapkan segala sesuatu yang biasa disajikan sehari-hari. Sementara, di meja sudah berjajar rapi piring berisi bermacam gorengan. Ada tempe goreng, tahu goreng, pisang goreng, dan telur ceplok.
Di depan warung, puluhan bendera berwarna merah bergambar kepala banteng dengan moncong putih berjajar rapi di sepanjang jalan di sekitar warung tersebut.
Beberapa orang tampak asyik ngobrol sembari menikmati sebatang rokok ditemani secangkir kopi panas. Beberapa lainnya sedang menyantap nasi pecel, makanan khas Kota Pendekar, julukan Kota Madiun.
Dua perempuan paruh baya itu adalah Ismiani dan Istutik. Pemilik warung yang sudah puluhan tahun berjualan di tempat ini.
“Ada rombongan sepedahan PDI Perjuangan mau mampir (ke warung) hari ini,” kata Ismiani sambil mempersiapkan sarapan yang sudah dipesan.
Selang beberapa menit, memang benar, rombongan ‘Banteng Kota Madiun’ terlihat mulai berdatangan. Usai memarkir sepeda masing-masing, rombongan yang dipimpin Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Madiun Anton Kusumo tersebut langsung mengantre sarapan pagi.
Sambil melayani rombongan gowes Banteng Kota Madiun, rona bahagia terpancar dari wajah kedua perempuan berusia sekitar 70 tahunan ini.
“Alhamdulillah mas, diborong semuanya sama PDI Perjuangan. 80 bungkus. Matur nuwun (terima kasih),” ungkap Ismiani.
Perempuan yang biasa disapa Bu Nanik ini mengaku, sejak puluhan tahun ia berjualan, belum pernah ada sekalipun rombongan dari partai politik yang memborong nasi pecel dagangannya. Baru PDI Perjuangan lah yang melakukannya.
Ia mengaku sangat senang dan bersyukur atas hal ini. Dirinya merasa sangat terbantu. Nanik berharap, suatu hari nanti dagangannya kembali diborong
“Alhamdulillah, sejak puluhan tahun, baru sekali ini diborong. Saya sangat bersyukur dan seneng sekali mas. Nanti kalau diulangi lagi saya mau. Dipanggil juga mau. Terimakasih,” ungkapnya.
Sementara, ketua DPC PDI Perjuangan Kota Madiun mengatakan, nasi pecel tersebut sengaja diborong supaya pedagang kecil merasa terbantu.
Jadi, lanjut Anton, kehadiran kader-kader dan simpatisan PDI Perjuangan bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa PDI Perjuangan adalah partai yang memperhatikan dan membela rakyat.
Anton menambahkan, gowes bersama ini diikuti sekitar 50 orang kader dan simpatisan PDI Perjuangan Kota Madiun. Selain berolahraga demi kesehatan, juga untuk mengecek perkembangan pohon yang telah ditanam sejak awal tahun 2021, serta melihat langsung kondisi masyarakat di kampung-kampung. Utamanya kondisi sosial ekonomi masyarakat.
“Dengan terjun langsung di tengah masyarakat, kita bisa tahu bagaimana kondisi masyarakat, dan bukti bahwa PDI Perjuangan benar-benar merakyat,” pungkasnya. (ant)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS