Rabu
16 Juli 2025 | 4 : 01

Anas: Masa Depan Juga Milik Anak Muda yang Berani Masuk Bisnis Pertanian

pdip-jatim-anas-start-up

BANYUWANGI – Ajang Banyuwangi Agribusiness Startup Competition yang rutin digelar tiap tahun sejak 2017 kembali mendapat antusiasme tinggi dari kaum muda.

Sebanyak 653 anak muda mendaftar secara online untuk mengikuti kompetisi perencanaan dan bisnis rintisan pertanian itu pada tahun 2019, meningkat dibanding tahun lalu yang sebesar 400 orang.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, jumlah peserta Banyuwangi Agribusiness Startup Competition meningkat dari tahun ke tahun. Artinya, sebut Anas, anak muda belum kehilangan minat pada dunia pertanian.

“Seperti yang sering saya sampaikan, masa depan bukan hanya milik ASN, bankir, atau Youtuber, tapi juga anak muda yang berani masuk ke bisnis pertanian yang sering dipandang sebelah mata,” kata Anas, Minggu (16/6/2019).

Agribusiness Startup Competition, jelasnya, adalah ikhtiar menarik minat generasi milenial agar terjun ke bisnis pertanian sekaligus untuk meregenerasi pelaku usaha pertanian. “Regenerasi ini penting karena 61 persen petani di Indonesia berusia 45 tahun ke atas,” sebutnya.

Kompetisi tersebut juga untuk menarik minat anak-anak muda dengan kualifikasi pendidikan yang cukup memadai untuk mengakselerasi dunia pertanian.

“Data menunjukkan, 72% petani berpendidikan SD. Dari ajang ini semoga lahir petani-petani muda visioner dan melek teknologi, baik untuk peningkatan produktivitas, pengolahan pascapanen, maupun pemasaran pertanian,” ujarnya.

Agribusiness Startup Competition terdiri atas dua kategori, yaitu business plan (perencanaan bisnis) dan bisnis rintisan yang sudah berjalan. Total ada 653 anak muda yang mengikuti ajang tersebut.

Mereka membentuk tim dan mengirimkan 267 proposal, meningkat dibanding 140 proposal pada 2018. Pemenang akan meraih hadiah modal usaha Rp150 juta.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya diikuti anak muda Banyuwangi, tahun ini ajang itu diikuti anak-anak muda dari berbagai daerah, Mulai Makassar, Mataram, Yogyakarta, Jakarta, Malang, Jember, Batu, Bondowoso, Pasuruan, Kediri, Bangkalan, Bandung, Manado, hingga Semarang.

“Tapi mayoritas, 80 persen, tetap dari Banyuwangi karena memang itu sasaran utama kami,” terang Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Arief Setiawan.

Menurutnya, beragam proposal telah masuk, mulai olahan pangan beragam komoditas pertanian, platform internet of things pertanian dan perikanan darat, platform crowdfunding bisnis pertanian, hidroponik, hingga pengolahan limbah pertanian, peternakan, dan agribisnis lainnya.

Saat ini, sudah dipilih 54 finalis yang harus mempresentasikan proposalnya pada akhir Juni. Mereka juga mendapat materi workshop, mulai teknologi pertanian, pemasaran digital, manajemen keuangan petani muda, hingga pendekatan desain kemasan produk pertanian.

Mentornya berasal dari berbagai kalangan, mulai ahli Badan Penerapan Pengkajian Teknologi (BPPT), perencana keuangan, hingga startup TaniHub.“Dengan workshop tersebut, kami berharap mereka tumbuh menjadi petani muda berdaya saing tinggi,” harapnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Genjot Produksi Tebu, Bupati Kediri Bakal Kawal Kebutuhan Pupuk Petani

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) berkomitmen untuk mengawal ketersediaan pupuk guna ...
LEGISLATIF

Pentingnya Sinergi Mitigasi Bencana Industri oleh Perusahaan dan Pemkab Ngawi

NGAWI – Terbakarnya pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa menjadi peristiwa memilukan di Ngawi, awal bulan ini. ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau Rumah Ilmu Arek Suroboyo, Eri Optimis Pertumbuhan Karakter Anak Akan Meningkat

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk melihat proses ...
KABAR CABANG

Komedian Jember Cak Londo Koplak: Saya Ingin Bareng PDIP Ngopeni Kesenian Tradisional

JEMBER – Komedian terkenal di Kabupaten Jember, Wijaya, akrab dikenal Cak “Londo Koplak” memutuskan bergabung ...
SEMENTARA ITU...

Ratusan Hektar Sawah Diserang WBC, Ponorogo Siapkan Penyemprotan Pestisida hingga Tanam Refugia

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan bertindak cepat mengendalikan penyebaran hama wereng yang ...
LEGISLATIF

Proses Perizinan Lamban, Bulek Minta Pemkot Surabaya Sederhanakan Regulasi

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks) minta pemerintah kota (Pemkot) setempat ...