“Mas Whisnu sosok pejuang Partai, selalu bersemangat dan memiliki semangat pengabdian yang tinggi”
SURABAYA – Kabar berpulangnya kader Banteng, Whisnu Sakti Buana, membuat sedih jajaran pengurus DPP PDI Perjuangan. Ungkapan duka cita mendalam pun disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan, Hj Megawati Soekarnoputri.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan belasungkawa dan duka cita mendalam jajaran DPP Partai. Hasto menyebut, Whisnu yang putra mantan Sekjen PDI Perjuangan Ir Soetjipto selalu menampakkan semangat dan pengabdian tinggi terhadap Partai.
Baca: Said Abdullah: PDI Perjuangan Jawa Timur Sangat Kehilangan Atas Kepergian Adinda Whisnu

“Mas Whisnu sosok pejuang Partai, selalu bersemangat dan memiliki semangat pengabdian yang tinggi,” ungkap Hasto Kristiyanto di Jakarta, Minggu (28/5/2023).
“Ibu Megawati Soekarnoputri sangat sedih dan begitu kehilangan. Arahan Ibu Megawati, agar diberikan penghormatan terbaik kepada Mas Whisnu sebagai kader Partai,” sambungnya.
Pihaknya mendoakan, agar semua amal baik almarhum yang sekarang menjabat Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu diterima Tuhan, Allah SWT dan ditempatksan di surga-Nya.
Baca juga: Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Mas Whisnu Sakti Buana Berpulang

“Semoga Mas Whisnu dilancarkan jalannya dan mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Untuk keluarga yang ditinggal, semoga mendapat rahmat Tuhan, dan diberi kekuatan,” tutupnya.
Diberitakan, Whisnu Sakti Buana meninggal pukul 23.30 WIB, Sabtu (27/5/2023) di RS Premier (dulu HCOS), Nginden, Surabaya akibat serangan jantung.
Politisi yang akrab disapa WS ini dikebumikan pagi ini di TPU Keputih, Kota Surabaya.
Sebelumnya, mantan Wakil Wali Kota dan Plt Wali Kota Surabaya itu disemayamkan di rumah duka, Jl. Palm Beach FL2/18, Pakuwon City, Kelurahan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. (*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS