SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima kunjungan Duta Besar Hungaria untuk Republik Indonesia, H.E. Lilla Karsay. Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menerima kunjungan tersebut di ruang kerjanya, Selasa (3/6/2025).
Pertemuan tersebut menjadi momen penting menjajaki berbagai peluang kerja sama serta potensi baik dari sektor kebudayaan maupun pendidikan.
Kedatangan Dubes Karsay disambut hangat Armuji dan memperkenalkan Kota Pahlawan yang baru saja merayakan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-723.
Surabaya di usianya ke-723 diketahui telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan. Salah satunya dengan menjadi kota perdagangan dengan memanfaatkan keunggulan Tanjung Perak sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia timur.
“Keberadaan bangunan dan cerita bersejarah, kolaborasi seni budaya, dan beragam kuliner khas Surabaya turut menjadi daya tarik,” kata Cak Ji, sapaan akrab politisi PDI Perjuangan tersebut.
Dia juga menjelaskan, dengan jumlah penduduk mencapai 3 juta yang tersebar di 31 kecamatan dan terdiri dari berbagai keragaman suku bangsa maupun agama, Pemkot Surabaya selalu melibatkan masyarakat dalam berbagai program pemerintahan.
Pada kesempatan tersebut Cak Ji juga mendiskusikan berbagai peluang kerja sama antara Pemkot Surabaya dengan Hungaria.
“Saya berharap kehadiran Dubes Hungaria dapat membuka pintu kerja sama baru yang konkret bagi Kota Pahlawan. Kami akan segera mendiskusikannya bersama tim pemkot,” ungkapnya.
Sementara itu, Dubes Hungaria Lilla Karsay menyampaikan apresiasinya untuk Kota Surabaya yang mampu menjaga kebudayaan khas arek Surabaya selama ratusan tahun.
“Terima kasih sudah menerima kami, Surabaya memiliki sejarah panjang sehingga kami memahami upaya menjaga kebudayaan. Selamat bertambah usia untuk Surabaya,” ucap Karsay.
Dia mengaku telah tinggal di Indonesia selama sembilan tahun, namun baru pertama kali mengunjungi Surabaya.
Karsay menilai bahwa ada banyak kesamaan antara Surabaya dengan Hungaria sehingga pihaknya siap berbagi inovasi. Terutama dalam pengembangan smart city, pengelolaan anggaran, pembangunan infrastruktur, kebudayaan, pariwisata dan kesehatan.
“Di bidang manajemen air, Hungaria memiliki pengalaman dalam penyediaan dan manajemen air bersih, sehingga terbuka untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah selain PUPR,” ujarnya.
“Untuk kesehatan, Hungaria menawarkan sistem berbasis platform untuk rekam medis pasien yang dapat diakses oleh semua rumah sakit, baik negeri maupun swasta, yang mungkin relevan dengan pengembangan e-Government di Surabaya. Dan Surabaya telah memiliki sistem platform medis juga,” imbuh dia.
Untuk bidang pendidikan, Hungaria memiliki program beasiswa penuh untuk 110 mahasiswa S1 hingga S3 setiap tahun. Karsay mendorong para dosen di Surabaya untuk memanfaatkan beasiswa S3 ini.
Dia berencana memberikan kuliah tamu di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan mengunjungi berbagai institusi pendidikan di Kota Pahlawan.
“Dalam hal perencanaan kota, Hungaria dikenal memprioritaskan konservasi bangunan bersejarah. Sebab, ada aturan untuk pendirian bangunan modern, dan memperitaskan bangunan bersejarah untuk akses publik,” ungkapnya.
Karsay mengagumi penggunaan Gedung Balai Pemuda Surabaya yang berfungsi sebagai ruang publik dan tempat berekspresi bagi para pelajar, serta alun-alun bawah tanahnya yang dapat dimanfaatkan.
Pada kesempatan tersebut, Dubes Karsay mengemukaan ide kerja sama Sister City antara Surabaya dengan salah satu kota di Hungaria, yakni Debrecen. Kedutaan Besar (Kedubes) Hungaria akan dengan senang hati memfasilitasi komunikasi tersebut.
“Di Hungaria ada Debrecen karena kota ini dikenal dengan Festival Bunga, dan Surabaya dikenal juga dengan Parade Bunga (Surabaya Vaganza),” pungkasnya. (gio/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS