SUMENEP – Ketua TP PKK Kabupaten Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, melakukan penyuluhan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim (Serviks) dan Payudara bagi kader PKK se- Kecamatan Kalianget di Aula Kantor Kecamatan Kalianget, Senin (22/5/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Nia, panggilan akrabnya, mengajak seluruh perempuan yang hadir dalam penyuluhan untuk mewaspadai penyakit berbahaya tersebut. Menurutnya, meski dua penyakit itu tidak menular, dampaknya sangat fatal, bahkan bisa merenggut nyawa seseorang.
“Kanker leher rahim dan payudara ini disebut-sebut penyebab terbesar kasus kematian terbanyak yang dialami oleh perempuan Indonesia,” ujarnya.
Sebab itu, Mbak Nia mewanti-wanti kepada peserta, terlebih perempuan di Kabupaten Sumenep untuk rajin berkonsultasi kepada tenaga kesehatan sebagai upaya deteksi dini.
“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada 2019 lalu, kanker leher rahim dan payudara mendominasi kasus kanker di Jatim. Angka penderita kanker leher rahim mencapai 13.078 kasus, sementara kanker payudara mencapai 12.186 kasus,” jelasnya.
Tingginya angka kasus kanker tersebut harus menjadi peringatan dan kewaspadaan semua pihak. Jangan sampai bersikap acuh dan teledor.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati. Karena kalau sudah terjangkit penyakit tersebut, maka sulit untuk disembuhkan,” tuturnya.
Karena itu, politisi PDI Perjuangan ini mengajak seluruh masyarakat terutama kaum perempuan, agar berkomitmen dalam pencegahan dan penanggulangan kanker leher rahim dan payudara. Caranya, melalui peningkatan edukasi, deteksi dini, dan menjaga pola hidup sehat.
“Untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan pengendalian kanker di Kabupaten Sumenep, perlu adanya upaya massif yang dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Sumenep sendiri, kata Mbak Nia, terus berupaya agar kesehatan masyarakat semakin membaik. Salah satunya dengan menerapkan program universal health coverage (UHC). Program tersebut, merupakan sistem penjaminan kesehatan dalam rangka memastikan semua penduduk mendapatkan layanan kesehatan dengan baik.
“Dengan diterapkannya program UHC, masyarakat yang hendak berobat bisa langsung datang ke puskesmas atau rumah sakit dengan hanya menyerahkan KTP,” katanya.
Mbak Nia juga meminta para tenaga kesehatan mendedikasikan dirinya untuk terus bergotong royong dalam membangun sektor kesehatan masyarakat.
“Saya minta kepada seluruh tenaga kesehatan untuk terus berperan aktif dan betul betul memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terutama dalam mengatasi masalah kanker,” tandasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS