KABUPATEN PASURUAN – Kekecewaan pembeli durian mentah mengaku beli dari seputar tempat wisata Masjid Ceng Hoo Kabupaten Pasuruan beredar luas di media sosial. Sejumlah wakil rakyat memberikan respon dengan inspeksi mendadak ke sejumlah pedagang.
Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi yang turut terjun ke lapangan menyampaikan, sidak untuk mengecek kebenaran informasi beredar. Sekaligus mengetahui situasi jual beli durian di tempat tersebut.
“Sidak kami lakukan kemarin bukan sebagai bentuk sentimen kalangan wakil rakyat dengan para pedagang durian. Namun untuk mengetahui persoalan sesungguhnya,” kata Andri.
Andri yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan ini menjelaskan, para pedagang durian di sekitar kawasan Masjid Ceng Hoo tak asing bagi wisatawan lokal maupun luar kota.
Sehingga tersebarnya video bisa berdampak bagi banyak pihak. Wisatawan, termasuk para pedagang itu sendiri.
“Saya tadi cicipi durian di sini, rasanya enak koq” katanya.
Andri meminta kepada para pedagang untuk berjualan dengan jujur agar citra Pasar Cheng Hoo dan durian Pasuruan tidak tercoreng.

“Kalau dimakan di sini enak, dibawa pulang juga harus enak. Kalau tidak, kami akan mengevaluasi para pedagang” tegasnya.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Wisata Masjid Cheng Hoo, Guntur meyakini, durian yang diklaim warganet tidak enak itu bukan dibeli di Cheng Hoo.
“Kami di sini punya inovasi. Beli durian satu buah tetapi tidak matang, maka pembeli bisa mengembalikan dan akan diganti dengan dua sampai tiga buah durian,” papar Guntur.
Guntur juga menegaskan bahwa para pedagang durian sudah berkomitmen dan membuat perjanjian bersama agar pedagang tidak sembarangan menjual dagangannya. (dfr/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS