KEDIRI – Jelang beroperasinya Bandara Dhoho Kediri, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengajak para kepala daerah di wilayah Selingkar Wilis untuk membangun akses jalan non tol.
Tujuannya agar mobilitas dari berbagai wilayah menuju ke Bandara Dhoho lebih mudah.
Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu, menyampaikan, multiplier effect dengan beroperasinya bandara tidak hanya dirasakan Kabupaten Kediri, namun juga daerah di sekitarnya.
Untuk memperlancar konektivitas antar wilayah, orang nomor satu di Kabupaten Kediri tersebut melakukan komunikasi intens dengan beberapa kepala daerah di Selingkar Wilis.
“Saya harap tidak hanya Kediri, melainkan kabupaten/kota di sekitar Kediri juga ikut merasakan manfaatnya. Saya harap, para Kepala Daerah menyiapkan anggaran untuk membangun jalan nontol,” kata Dhito dalam keterangannya, Senin (4/12/2023).
Sejauh ini pihaknya serius memberikan perhatian penuh terhadap jalan penunjang di sekitar bandara. Dengan demikian, jalan non tol bisa menjadi akses utama menuju bandara jika tol belum selesai.
Akses jalan tersebut, kata Mas Dhito, seperti Jalan PB Sudirman dan Jalan Jawa. Kemudian, jalan provinsi juga telah diperlebar untuk kesiapan beroperasinya bandara.
“Tidak hanya pemerintah kabupaten, alhamdulillah berkat bantuan dari ibu gubernur, jalan mulai dari Gringging itu diperlebar,” jelasnya.
Bandara Dhoho ini, nantinya juga bisa digunakan mendarat pesawat Boeng-777 ini menjadi salah satu embarkasi haji di wilayah Mataraman.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, bandara dengan runway sepanjang 3.300 meter tersebut dapat mewujudkan keseimbangan pertumbuhan pembangunan di Jatim. Pasalnya, pihaknya menilai Jatim bagian selatan masih terpaut dengan Jatim bagian utara.
Khofifah menilai, Kabupaten Kediri memiliki berbagai potensi besar di sektor industri dan usaha kecil menengah. Hal ini dibuktikan dengan kualitas komoditas yang tidak dimiliki oleh daerah lain, seperti nanas, kopi, hingga mangga podang.
“Selain itu, alpukat tanpa biji yang hanya ada di Kediri. Market alpukat, baik di dalam maupun luar negeri juga sangat luar biasa,” terang Khofifah.
Untuk diketahui, saat ini Bandara Dhoho Kediri telah menjadi salah satu embarkasi haji di wilayah Mataraman.
“Ini bisa menjadi salah satu titik sentral embarkasi, sehingga masyarakat Mataraman Raya bisa melakukan umrah dan haji melalui bandara ini,” tandas Khofifah.
Senada dengan Khofifah, Direktur PT Surya Dhoho Investama Maksin Arisandi menambahkan, bandara tersebut sudah siap beroperasi secara infrastruktur, tetapi masih memerlukan finishing sekaligus menunggu kalibrasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Dari sisi kesiapan, secara fisik dan fungsional sudah siap. Namun, ada beberapa hal yang harus diselesaikan, seperti verifikasi dan kalibrasi,” ujarnya. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS