TKI Brunei Darussalam Bentuk Perwalu PDI Perjuangan

Loading

BRUNEI – Para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Negara Brunei Darussalam membentuk PERWALU (Perwakilan Luar Negeri) PDI Perjuangan, Rabu (21/1/2015). Pembentukan perwalu di negeri jiran ini salah satunya untuk memperjuangkan aspirasi dan advokasi TKI, khususnya bagi kader dan simpatisan PDI Perjuangan.

“Banyak TKI yang tersebar di Brunei Darussalam sebagai simpatisan dan anggota PDI Perjuangan, hanya saja tidak terkoordinir. Tak kalah penting, yakni memperjuangkan aspirasi dan advokasi TKI. Atas dasar itulah, saya dan kawan–kawan di sini memandang perlu untuk membentuk Perwalu PDI Perjuangan di Brunei Darussalam,” jelas Dhenok Tri Rahayu, yang terpilih sebagai Ketua Perwalu PDI Perjuangan Brunei Darussalam masa bakti 2015 – 2020, kemarin.

Pembentukan Perwalu Brunei dilakukan dalam acara pertemuan para TKI di Mukim Berkakas, salah satu daerah di ibukota Brunei Darussalam. Pertemun tersebut diprakarsai Dhenok Tri Rahayu, Ramlan, dan Ayu dengan misi pembentukan serta pemilihan pengurus Perwalu PDI Perjuangan Brunei Darussalam masa bakti 2015 – 2020.

Selain membentuk Perwalu PDI Perjuangan, para TKI tersebut juga mendeklarasikan pendirian sayap organisasi PDI Perjuangan yaitu Popertki (Posko Perjuangan Tenaga Kerja Indonesia) di Brunei Darussalam.

Dhenok dalam pesannya yang diterima Infokom PDI Perjuangan Saudi Arabia menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pertemuan tersebut. Dia juga mengucapkan terima kasih karena telah dipercaya memimpin Perwalu Brunei Darussalam selama lima tahun ke depan.

“Kami juga berterima kasih kepada Bapa Wakil Dubes dan Humas KBRI Brunei Darussalam yang telah menghadiri undangan kami. Serta terimakasih kepada Mas Sharief Rachmat Ketua Perwalu PDI Perjuangan Saudi Arabia yang telah bersedia memberikan arahan dan menjadi tempat konsultasi kami dalam menyiapkan pembentukan Perwalu Brunei Darussalam,” ucap Dhenok.

Sementara, politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengaku lega atas terbentuknya PDI Perjuangan dan Posperti yang dimotori para TKI di Brunei Darussalam. Menurut Eva, ada bentuk perjuangan baru yang dipilih TKI bagi perbaikan nasib WNI di luar negeri.

“Ini juga merupakan tekanan baru bagi PDI Perjuangan agar lebih responsive terhadap isu – isu BMI (Buruh Migran Indonesia) dan ketenagakerjaan di dalam domestik politik Indonesia. PDI Perjuangan sebagai partai wong cilik justru direpresentasikan oleh cabang – cabangnya di luar negeri,” ucap Eva, Minggu (25/1/2015).

Pengurus terpilih Perwalu PDI Perjuangan Brunei Darussalam yakni Ketua Dhenok Tri Rahayu, jajaran wakil ketua: Ramlan Taufik Alonso, Supriyadi, Jumiati, Yadi, Atikasari, Umar Faruk, Gatot, Indra, Sekretaris Nanang, Wakil Sekretaris Andiyan, Bendahara Iis Sumartini, dan Wakil Bendahara Basori.

Dengan terbentuknya di Negara Brunei Darussalam, PDI Perjuangan semakin melebarkan jaringan di luar negeri. Sebelumnya PDI Perjuangan telah membentuk beberapa cabang di luar negeri di antaranya Jerman, Amerika Serikat, Saudi Arabia, Malaysia, dan Hongkong. (pri)